Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemuda Palestina Ceritakan Perjuangan Gerakan Great Return March di IBF

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 2 Maret 2019 - 00:26 WIB

Sabtu, 2 Maret 2019 - 00:26 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Pemuda Palestina, Anas Abu Mush’ab Al-Yajizy menceritakan perjuangan warga Palestina dalam gerakan Great Return March/ GRM (gerakan kembali ke tanah air) di Pameran Buku Islam tahun 2019 (Islamic Book Fair) Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

“Masalah Palestina bukan masalah warga Palestina semata, masalah Palestina adalah masalah umat seluruh dunia,” katanya saat menjadi pembicara di IBF pada Jumat sore (1/3) dengan tema ‘Berbagi Cerita tentang Parade Heroik Pembebas Palestina.’

Menurutnya, gerakan GRM ini bentuk gerakan untuk menyadarkan dunia atas kedzaliman kependudukan Israel kepada warga Palestina sejak menduduki tanah Palestina.

“Dengan terjadinya berbagai kedzaliman di Palestina, maka harus ada upaya untuk menyadarkan dunia. Kemudian warga Palestina bangkit dengan mengadakan pawai atau gerakan GRM. Gerakan ini akan dilaksanakan sampai blokade Gaza di buka,” ujarnya.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Ia melanjutkan, gerakan GRM juga bentuk perlawanan warga Gaza atas blokade Israel yang telah berlangsung belasan tahun.

“Gerakan GRM ini ditunjukkan untuk membuka blokade di Gaza dan mengungkapkan kepada dunia bahwa warga Palestina punya hak untuk kembali ke tanah airnya,” tambahnya.

Gerakan GRM yang berlangsung dari 30 Maret 2018 hingga sekarang telah menewaskan 253 orang termasuk 45 anak syahid dan 11 jenazah yang hingga saat ini masih ditahan oleh militer Israel.

“Orang-orang Israel itu menggunakan berbagai cara agar orang Palestina pergi meninggalkan tanahnya,” ujarnya.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Anas Kamal adalah orang Palestina yang pernah menjadi korban bom Israel pada perang tahun 2014 lalu. Kaki menjadi sasaran bom. Lalu dibawa berobat ke Turki tahun 2015 hingga harus diaktifkan 12 kali operasi. Tangan kanannya berhasil diselamatkan tetapi kaki kanannya harus diamputasi.

Walau dalam keadaan fisik yang sulit, ia tetap melanjutkan perjuangan dengan bergabung dalam gerakan GRM bersama saudara-saudaranya di Gaza.

“Tebusan untuk perjuangan ini sangat besar, karena bangsa Palestina telah menyerahkan apa yang dimiliki demi mempertahankan Palestina. Kita semua harus berusaha berjuang untuk saudara di Palestina, dengan kita menyampaikan kisah Palestina itu sudah sama dengan membantu perjuangan Palestina,” paparnya.

“Jika ada kemauan pasti ada jalan, jika tidak ada kemauan maka tidak ada jalan, begitu juga umat Islam, jika ada kemauan maka ada jalan untuk membebaskan Palestina,” tambahnya. (L/R10/P1)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina