Hebron, MINA – Pemuda Palestina pengidap sindrom down mendapat tindakan kekerasan oleh tentara Israel di kompleks komersial Hebron.
“Seorang tentara Israel memborgol saya dan membawa saya ke kantor polisi Al-Debwaya,” kata Mohamed al-Tawil, pemuda yang mengidap kelainan sindrom Down kepada Anadolu Agency dikutip Mi’raj News Agency (MINA) Kamis (14/12).
Al-Tawil usia (29), ditahan selama satu jam di kompleks komersial Hebron pada Ahad (10/12).
“Mereka memukuli saya di sana dan kemudian meninggalkan saya,” katanya.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Meskipun ada pelecehan yang dideritanya, pemuda tersebut terus berkeliaran di distrik Kota Tua Hebron, di mana puluhan tentara Israel telah ditempatkan di pos pemeriksaan untuk melindungi pemukim Yahudi.
Sekitar 800 pemukim Israel saat ini tinggal di distrik Old City, Hebron, 20 persen di antaranya berada di bawah kendali Israel sementara 80 persen lainnya dikendalikan oleh Otoritas Palestina.
Ayah Al-Tewil, Khedir mengatakan anaknya meski dalam kondisi medis dikenal mengembara di jalanan kota.
“Dia terkenal di kalangan penduduk Al-Khalil [Hebron] dan di antara sebagian besar tentara Israel di Kota Tua,” katanya.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
“Terlepas dari kesadaran tentara mengenai kondisinya, mereka tetap menahan dan memukulnya,” tambahnya.
Ayah pemuda tersebut meminta kelompok hak asasi manusia untuk campur tangan untuk menghentikan perlakuan sewenang-wenang tentara Israel terhadap penduduk Palestina di kota – terutama yang memiliki kebutuhan khusus. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza