Salfit, MINA – Dalam tindakan agresi yang serius, para pemukim ekstremis Israel mencabut sekitar 100 pohon zaitun yang sudah dewasa di desa Yasuf, sebelah timur Salfit, Tepi Barat, pada Jumat (17/1) malam, menurut keterangan Wael Abu Madi, Kepala Dewan Desa Yasuf.
Pohon-pohon yang diserang, beberapa di antaranya berusia lebih dari 60 tahun, dimiliki oleh warga Palestina dan terletak di kawasan Al-Sarab.
WAFA melaporkan, pohon-pohon tersebut dengan sengaja ditebang dan dirusak oleh para pemukim dari permukiman ilegal Nofei Nehemia, yang dibangun di atas tanah Palestina.
Abu Madi menekankan, insiden itu merupakan bagian dari serangkaian serangan oleh para pemukim ilegal Yahudi Israel yang bertujuan untuk menggusur komunitas Palestina dan menghapus warisan sejarah serta pertanian mereka.
Baca Juga: Jajak Pendapat: 62% Warga Israel Tuntut Pengunduran Diri Netanyahu
Kawasan Al-Sarab sebelumnya juga menjadi sasaran pelanggaran serupa, dengan lebih dari 100 pohon zaitun dicabut oleh pemukim dalam beberapa bulan terakhir.
“Pencabutan pohon-pohon ini bukan hanya serangan terhadap tanah kami, tetapi juga serangan terhadap sejarah, budaya, dan identitas kami,” ujar Abu Madi.
“Pohon zaitun adalah simbol ketahanan dan keterikatan Palestina, dan penghancurannya adalah upaya sengaja untuk mencabut keberadaan kami,” tegasnya lagi.
Warga Palestina di wilayah Salfit dan seluruh Tepi Barat menghadapi kampanye sistematis dari pendudukan Israel dan para pemukim ilegalnya untuk merebut tanah mereka, menghancurkan mata pencaharian, dan memaksa penggusuran. Serangan semacam itu sering dilakukan tanpa sanksi, yang memperparah penderitaan para petani Palestina yang bergantung pada pertanian untuk kelangsungan hidup mereka.
Baca Juga: AS Ambil Alih Pos Pemeriksaan di Gaza
Pemukiman Nofei Nehemia, seperti banyak lainnya di Tepi Barat, dianggap ilegal menurut hukum internasional. Ekspansinya, bersama dengan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina dan properti mereka, melanggar berbagai konvensi hak asasi manusia dan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional.
Organisasi hak asasi manusia dan pejabat lokal mendesak komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban otoritas penjajah Israel atas kekerasan pemukim dan penghancuran sistematis tanah Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perpanjang Larangan Akses Penasihat Hukum untuk Dokter Abu Safiya