Ramallah, MINA – Pemukim ekstremis pada Jumat (15/3) dini hari menyerbu pinggiran kota Kafr Ni’ma, sebelah barat kota Ramallah, dan para pemukim menyerang warga Palestina dan harta benda mereka di tengah tembakan yang intens.
Sumber lokal seperti dikutip dari PIC melaporkan, para pemukim yang menyerang membakar sejumlah kendaraan dan fasilitas di kota tersebut sebelum mundur dari tempat tersebut.
Di sisi lain, pemukim bersenjata menyerbu desa Berin, tenggara Hebron, kemarin malam, Kamis.
Ketua dewan desa, Farid Burqan, menjelaskan bahwa pemukim bersenjata yang mengenakan seragam tentara pendudukan menyerbu desa, menggerebek sekolah, menurunkan bendera Palestina yang dikibarkan di atasnya dan merobeknya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Para pemukim yang menyerang menyebar di sekitar rumah warga, yang menyebabkan meluasnya kepanikan di kalangan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak,” katanya.
Dalam konteks terkait, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan penerapan sanksi terhadap 3 pemukim Israel dan dua lokasi pemukiman Israel, dengan latar belakang tindakan kekerasan dan ancaman terhadap warga sipil Palestina dan pembela hak asasi manusia di Tepi Barat yang diduduki.
Menanggapi sanksi Amerika, menteri ekstremis, Itamar Ben Gvir, menilai sanksi Amerika terhadap pemukim adalah bukti lebih lanjut bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak membedakan antara musuh dan teman, seperti yang ia ungkapkan.
Ben Gvir mengklaim bahwa para pemukim pantas mendapatkan apresiasi daripada menusuk punggung mereka.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Patut dicatat bahwa serangan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka telah meningkat di Tepi Barat sejak tanggal 7 Oktober lalu. (T/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant