Nablus, MINA – Malam itu seharusnya menjadi malam yang normal bagi Burhan Jarrab, 70, yang mengisi truk Bedford tahun 1970 miliknya dengan sayuran untuk dibawa ke Nablus.
Ketika ia tiba di pinggiran kota Deir Sharaf, sebelah barat Nablus, sekelompok pemukim menyergapnya, memblokir jalan dan memaksanya untuk berhenti, WAFA melaporkan, Rabu (16/11).
Mereka dengan brutal menyerang dan melemparkan batu ke truknya, memaksanya keluar, memukulinya dan menyeretnya ke tanah, membuang sayuran, dan membakar truk itu, menghancurkan truk klasiknya, yang dia rawat dengan baik selama bertahun-tahun untuk membuat hidupnya nya tetap berjalan.
Putra tertua Jarrab, Muath, mengatakan kepada WAFA bahwa dia menerima panggilan telepon larut malam dari layanan ambulans yang memberitahukan para pemukim menyerang ayahnya dan ia dibawa ke rumah sakit di Tulkarm.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Muath mengatakan ayahnya menderita luka dan memar di sekujur tubuhnya. Ayahnya dalam kondisi serius karena beratnya pemukulan dari para pemukim. Muath menjelaskan bahwa ayahnya telah melakukan pekerjaan ini selama 36 tahun.
“Ayah saya benar-benar tidak peduli dengan pemukulan para pemukim, tetapi yang paling membuatnya sedih adalah truknya yang terbakar, seolah-olah ada peluru yang mengenai jantungnya. Ini adalah salah satu kendaraan langka yang berjalan sejauh ini di Palestina dan dalam kondisi baik. Ini adalah warisan otentik yang masih dilestarikan meskipun sudah puluhan tahun,” kata Muath.
“Dia menganggapnya sebagai salah satu barang berharga, dan menolak untuk menukar atau menjualnya,” tambahnya.
Meskipun melihat truknya berubah menjadi abu, Jarrab masih bertekad untuk “menghidupkannya kembali,” kata Muath, yang pergi ke Nablus di pagi hari, atas permintaan ayahnya untuk mencari suku cadang truk setelah dia melihat ayahnya bertekad untuk memperbaiki dan menjalankannya kembali.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pemukim Selasa malam melakukan beberapa serangan terhadap warga sipil Palestina di berbagai bagian Tepi Barat yang diduduki sementara tentara, yang seharusnya bertugas menjaga perdamaian di wilayah pendudukan, mengawasi dari kejauhan atau bahkan menutupi dan melindungi para pemukim.
Orang-orang mengatakan para pemukim menyerang rumah dan kendaraan mereka di utara dan selatan Tepi Barat yang menimbulkan kerusakan parah pada properti dan mengancam nyawa, tanpa ada upaya dari tentara untuk menghentikan pemukim. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza