Al-Quds, MINA – Pemukim ilegal Israel kembali melakukan penyerbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki, Senin (28/7), di tengah meningkatnya serangan dan tindakan provokatif terhadap warga Palestina di berbagai wilayah Tepi Barat.
Sumber lokal melaporkan bahwa puluhan pemukim ilegal Israel, di bawah perlindungan ketat pasukan penjajah Zionis, memasuki halaman Masjid Al-Aqsa secara berkelompok dan melakukan ritual Talmud serta tur provokatif di dalam area suci umat Islam tersebut. Mengutip Al Mayadeen.
Menurut data otoritas Palestina, selama tiga bulan pertama tahun 2025, lebih dari 13.000 pemukim Israel telah memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan bersenjata, mencerminkan pelanggaran sistematis yang terjadi hampir setiap hari.
Pada Mei 2025, lebih dari 1.500 pemukim ilegal termasuk menteri dan anggota parlemen Zionis Israel ikut serta dalam pelanggaran massal dalam acara kontroversial “Pawai Bendera”. Sementara pada Juni lalu, terjadi lebih dari 25 penyerbuan terpisah ke kompleks masjid suci itu.
Baca Juga: Pejabat HAM PBB: Negara yang Tidak Menekan Israel ‘Mungkin Terlibat’ Genosida di Gaza
Tidak hanya di Al-Quds, aksi kekerasan juga meluas ke sejumlah desa Palestina. Pada Senin pagi (28/7), sekelompok pemukim menyerang kota Taybeh di sebelah timur Ramallah, membakar dua kendaraan warga dan menyemprotkan grafiti rasis serta ancaman di dinding rumah-rumah warga Palestina.
Di waktu yang hampir bersamaan, pasukan penjajah Zionis Israel juga menyerbu kota Silwan, selatan Al-Quds, disertai kendaraan milik badan intelijen Zionis Israel.
Pasukan Israel turut melanjutkan kampanye penangkapan intensif di berbagai wilayah Tepi Barat. Sedikitnya 12 warga Palestina ditangkap dalam penggerebekan terpisah; dua orang di Al-Khalil (Hebron), tiga orang di Azzun (timur Qalqilya), tiga orang di Al-Bireh dan desa al-Mazra’a al-Gharbiya (barat laut Ramallah), dan empat orang di Beit Lahm (Bethlehem).
Tindakan Zionis Israel ini kembali menuai kecaman dari berbagai pihak, karena dinilai melanggar hukum internasional dan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang diduduki.[]
Baca Juga: Obama: Kelaparan Gaza yang Diciptakan Israel Tidak Beralasan
Mi’raj News Agency (MINA)