Tepi Barat, MINA – Pemukim Israel membakar lahan pertanian milik warga Palestina pada Ahad (24/6) di Nablus, Tepi Barat.
Seorang Petani Palestina Khaled Asida mengatakan, pemukim Israel dari permukiman ilegal di Havat Gilad membakar beberapa dunum tanah pertanian di desa tersebut, hingga membakar sedikitnya 300 pohon zaitun.
Asida menambahkan, lahan pertanian yang dibakar adalah milik warga Palestina bernama Fathi al-Hassan dan Musi Al-Shartouk dari desa Farata yang terletak di distrik Qalqiliya di Tepi Barat utara.
Ghassan Daghlas, seorang pejabat Palestina yang memantau aktivitas permukiman di Tepi Barat utara, mengkonfirmasi serangan itu ke Ma’an News Agency yang dikutip MINA.
Baca Juga: Dua Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza, Salah Satunya dari Komunitas Druze
Awal tahun ini, badan intelijen Israel Shin Bet melaporkan lonjakan kejahatan kebencian Israel terhadap rakyat Palestina pada 2018.
Menurut laporan bulan April, ada 13 serangan dalam empat bulan pertama tahun ini, lebih banyak daripada tahun 2017. Namun, warga Palestina melaporkan jumlahnya jauh lebih tinggi.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), ada 107 serangan pemukim Israel yang dilaporkan terhadap properti warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur (Al-Quds) pada 2016.
Para aktivis Palestina dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Israel mengadopsi “budaya impunitas” melawan warga Palestina.
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan ke Beirut Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata
Dikenal sebagai serangan “price tag”, pemukim ekstremis Israel menggunakan tindakan balas dendam terhadap warga Palestina dan properti mereka.
Sekitar 500.000 hingga 600.000 warga Israel tinggal di permukiman Yahudi di Al-Quds dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional, dengan pengumuman baru-baru ini tentang perluasan permukiman yang memancing kecaman dari masyarakat internasional. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Breaking News: Israel Hezbollah Sepakati Gencatan Senjata