PEMUKIM ISRAEL BAKAR RUMAH WARGA PALESTINA

Rumah milik almarhum Abd al-Karim Hussein Hamayil dibakar Ahad (23/11) oleh pemukim ilegal Israel. Foto: Maan News Agency
Rumah milik almarhum Abd al-Karim Hussein Hamayil dibakar Ahad (23/11) oleh pemukim ilegal . Foto: Maan News Agency

, 30 Muharam 1436/23 November 2014 (MINA) –  Pemukim Israel membakar sebuah rumah milik warga di timur Ramallah  pada Ahad pagi, seorang pejabat mengatakan.

Ghassan Daghlas, seorang pejabat Palestina yang memonitor aktivitas pemukim ilegal Israel di utara, mengatakan sekelompok pemukim ekstremis menyerbu desa Khirbet Abu Falah dan membakar rumah milik Abd al-Karim Hussein Hamayil, demikian Maan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Para pemukim melemparkan bom Molotov ke dalam rumah melalui jendela sebelum pergi berlari meninggalkan lokasi, kata Daghlas.

Dia mengatakan, sang penghuni yang seorang janda dan ketiga putrinya sedang berada di dalam rumah pada saat serangan itu.

Sejumlah kamar terbakar, tapi tidak ada korban cedera dilaporkan.

Para pemukim juga menyemprotkan cat rasis dengan bertuliskan, “mati kalian orang Arab”  dalam bahasa Ibrani.

Daghlas menambahkan awalnya para pemukim ilegal itu menyerang rumah dengan melempar gas air mata dan granat kejut sebelum mencoba untuk masuk, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Polisi Israel mengatakan penyidik forensik dan anggota unit kejahatan nasionalis berangkat ke tempat kejadian.

“Ini adalah rumah dua lantai dan api menyebabkan kerusakan besar ke lantai dasar,” kata juru bicara Luba Samri.

Serangan kejahatan rasial terjadi di tengah ketegangan di seluruh Tepi Barat dan (), menyusul serentetan kekerasan di Yerusalem antara Israel dan Palestina.

Pada pertengahan Oktober, pemukim ilegal membakar sebuah masjid di desa Aqraba di distrik Nablus dan merusak interior dengan slogan-slogan rasis.(T/R04/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0