Pemukim Israel Rusak 1.600 Pohon Zaitun di Tepi Barat Dalam Dua Pekan Ini

Pohon Zaitun yang dirusak oleh para pemukim Israel. (Foto: Wafa)

Al-Quds, MINA – Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) di wilayah yang diduduki menyatakan, pemukim Israel telah menghancurkan atau mencuri hasil panen dari lebih dari 1.600 pohon selama dua pekan terakhir di bulan ini .

Menurut laporan dua pekanan Perlindungan Warga Sipil yang mencakup periode antara 5 hingga 18 Oktober, sejak dimulainya panen zaitun tahunan pada 12 Oktober lalu, lebih dari 1.400 pohon, terutama pohon zaitun milik warga Palestina, telah dirusak atau tanaman mereka dicuri oleh para pemukim ekstrimis Yahudi Israel.

Sebagaimana ditunjukkan para petani, saksi mata dan pemilik tanah warga Palestina, didukung laporan dari Kementerian Pertanian kasus tersebut tersebar di desa-desa sekitar Nablus, Hebron, Salfit dan Ramallah, Kantor Berita Wafa melaporkan, Sabtu (23/10).

Banyak dari pohon-pohon ini ditanam di tanah milik Palestina di dekat permukiman Israel. Sisa 200 pohon yang rusak dilaporkan oleh pemiliknya, tepat sebelum awal musim panen.

Empat warga Palestina juga terluka ketika dilempari batu oleh pemukim Israel yang menyerbu desa Burin, dekat Nablus, dan menyebabkan kerusakan pada rumah dan pohon di sekitarnya.

Seorang wanita disemprot merica oleh pemukim Israel, yang juga melemparkan batu ke arah warga Palestina lainnya yang sedang memetik zaitun di desa Yasuf, juga dekat Nablus.

Pemukim juga merusak beberapa mobil di Marda, di distrik Salfit, dan Beit Iksa dan lingkungan Silwan, keduanya di wilayah Yerusalem.

Pendudukan Israel Terus Berlanjut

Selama periode pelaporan yang sama, OCHA mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menembak dan membunuh seorang anak laki-laki Palestina berusia 14 tahun dan melukai serta menangkap anak lainnya.

Insiden itu terjadi pada 14 Oktober, di dekat titik pemberhentian keamanan Israel, yang mengontrol akses dari selatan ke wilayah Yerusalem.

Secara keseluruhan, dan selama periode pelaporan, pasukan Israel melukai 159 warga Palestina di Tepi Barat. Mayoritas 115 orang terluka selama protes reguler terhadap kegiatan permukiman ilegal Israel di dekat Beita (90) dan Beit Dajan (25) di provinsi Nablus.

Peningkatan kekerasan tercatat di sekitar kota tua Yerusalem, di mana banyak yang terluka atau ditangkap. Secara keseluruhan selama periode pelaporan di sekitar kota tua, 24 warga Palestina terkena granat suara atau peluru karet yang ditembakkan oleh pasukan Israel dan 19 warga Palestina ditangkap.

Selama periode pelaporan, pasukan Israel melakukan 113 operasi pencarian dan penangkapan dan menangkap sekitar 150 warga Palestina di seluruh Tepi Barat. Kegubernuran yang paling terpengaruh adalah Yerusalem.

Otoritas pendudukan Israel juga menghancurkan atau menyita 23 bangunan milik Palestina di Area C Tepi Barat dengan alasan tidak adanya izin bangunan yang dikeluarkan Israel.

Para pengungsi berada di komunitas penggembala Al Zaayyem, dekat Yerusalem. Dua belas bangunan, terutama perumahan, dibongkar di komunitas penggembalaan Ras at Tin di Ramallah, yang mempengaruhi 50 orang.

Selain itu, diperkirakan 350 petani dan keluarganya terkena dampak pembongkaran jalan pertanian beraspal di komunitas Tayasir, di Lembah Yordan. Pembongkaran yang tersisa termasuk bangunan mata pencaharian di Haris, dekat Salfit, dan Main, di distrik Hebron.(T/R1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.