Nablus, MINA – Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki kembali meningkat setelah pemukim penjajah Israel menebang puluhan pohon zaitun di desa Al-Lubban Al-Sharqiya, selatan Nablus, pada Selasa (14/1). Tindakan agresi tersebut semakin memperparah kerusakan lingkungan dan ekonomi yang dialami para petani Palestina.
Ketua dewan desa Al-Lubban Al-Sharqiya, Yaqoub Awis, mengonfirmasi, dilaporkan WAFA, para pemukim menyerang wilayah Saria di tenggara desa, menghancurkan sejumlah besar pohon zaitun yang menjadi sumber utama ekonomi dan warisan budaya masyarakat setempat.
Laporan tahunan Komisi Perlawanan terhadap Tembok dan Permukiman Ilegal mencatat tren yang mengkhawatirkan, dengan 451 serangan terhadap pohon-pohon Palestina sepanjang tahun 2024.
Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada 14.212 pohon, termasuk 10.459 pohon zaitun. Wilayah Hebron mencatat jumlah pohon yang rusak tertinggi dengan 3.980 pohon, diikuti oleh Bethlehem dengan 3.791 pohon, dan Nablus dengan 2.737 pohon yang dihancurkan.
Baca Juga: Israel Tewaskan 12.329 Pelajar Palestina Sejak 7 Oktober 2023
Pohon zaitun memiliki makna budaya dan ekonomi yang mendalam bagi komunitas Palestina, melambangkan ketahanan dan keterikatan dengan tanah.
Penghancuran pohon-pohon itu tidak hanya menghancurkan mata pencaharian para petani, tetapi juga merupakan upaya berkelanjutan untuk menghapus keberadaan dan warisan Palestina.
Insiden terbaru ini menegaskan perlunya perhatian dan intervensi internasional untuk melindungi tanah Palestina dan meminta pertanggungjawaban para pelaku atas pelanggaran sistematis ini.
Organisasi hak asasi manusia global dan pegiat lingkungan terus menyerukan tindakan yang lebih kuat untuk mencegah perusakan lebih lanjut dan mendukung para petani Palestina dalam menjaga lahan dan mata pencaharian mereka.[]
Baca Juga: Israel Serang Rumah Relawan AWG Gaza, Istri dan Anaknya Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemarahan Ekstremis Sayap Kanan Israel soal Rencana Gencatan Senjata di Gaza