Pemukim Yahudi Bakar Peralatan Kerja di Tambang Batu di Jamain

(Ilustrasi: Zamwild)

, MINA – Pemukim ilegal Yahudi, Kamis pagi (22/7), membakar peralatan di dalam sebuah tambang batu di Jamain, selatan Nablus, utara Tepi Barat, .

Kantor Berita OKI melaporkan, Ghassan Daghlas, pejabat yang memantau aktivitas permukiman Israel di utara Tepi Barat, mengatakan sebuah kendaraan yang membawa sejumlah pemukim menepi di samping sebuah tambang milik seorang warga Palestina Ghassan Damidhi dari baldah Hawarah di kota Jammain dan membakar peralatan tersebut.

Kemudian para pemuda mengejar kendaraan warga pemukim Yahudi yang membakar dan menangkap salah satu mereka kemudian kendaraannya dirusak.

Sementara itu, dari Ramallah dilaporkan, warga pemukim Yahudi masih merusak dan meratakan tanah warga di Jabal Al-Alam di baldah Naalen, barat Ramallah untuk membangun jalan pintas permukiman di kawasan itu.

Buldoser pemukim Yahudi mulai melakukan perataan tanah pagi Senin kemarin untuk memotong jalan tanah di wilayah Jabal Alam yang diancam dirampas Israel.

Warga pemukim Yahudi menarget lahan Jabal (bukit) Al-Alam untuk merampasnya. Lebih dari sekali mereka membangun jalan di dalamnya untuk menguasainya secara total.

Warga pemukim juga terus mengusir petani-petani Palestina dan membakar bukit Al-Alam dan mencabuti bibit pohon zaitun dan merusak saluran air.

Gusur Lahan Warga

Tanah Palestina di Jabal Al-Alam selalu menjadi target pelanggaran Israel dan warga pemukimnya. Ratusan pohon zaitun dibakar beberapa saat lalu. Mereka juga melakukan kekerasan terhadap warga Palestina dengan pengawalan ketat pasukan Israel.

Naalen salah satu baldah Palestina terletak di barat Ramallah yang memisahkan Tepi Barat dan wilayah Palestina jajahan 1948.

Selama bertahun-tahun, Israel merampas lebih dari 200 acre lahan warga Palestina. Sejak tahun 1990 sebanyak 50 acre, 1995 merampas 50 acre lahan. Kemudian di tahun 2008 Israel merampas lebih dari 100 acre dengan alasan lahan negara.

Ratusan keluarga Palestina di Naalen hidup miskin dan tak mampu mengamankan sumber pencaharian mereka akibat lahan mereka dirampas Israel, desa ditutup aksesnya, ratusan buruh dilarang ke wilayah Palestina 1948.

Naalen menjadi kasus unik. Perlawanan warga dilakukan di sana menghadapi prosedur permukiman Yahudi. Aksi longmarch terus dilakukan menolak pemukiman Yahudi.

Rabu pagi kemarin seorang warga terluka bersama anaknya setelah kendaraannya dilempar batu warga Yahudi di baldah Termesia, timur laut Ramallah.

Ghassan Dauglas mengatakan, sekelompok pemukim “Shilo”, yang dibangun di tanah Palestina, menyerang kendaraan Dossam Rabi dari Tulkarm dengan batu, melukai dia dan putranya, Muhammad, memar yang menyebabkan kerusakan pada kendaraan, menambahkan bahwa yang terluka dibawa ke rumah sakit di kota Ramallah untuk perawatan.

Kekerasan pemukim ekstrimis Yahudi telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Palestina di bawah pendudukan. Pasukan keamanan Israel memungkinkan tindakan ini, yang mengakibatkan korban Palestina – cedera dan kematian – serta kerusakan tanah dan properti, kata pusat informasi Israel untuk hak asasi manusia di wilayah pendudukan, B’Tselem.

“Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bertindak sebagai pengawal bersenjata, atau bahkan bergabung dalam penyerangan. Investigasi, bahkan jika dibuka, biasanya ditutup tanpa tindakan yang diambil terhadap pelaku sebagai bagian dari kebijakan keringanan hukuman yang tidak diumumkan. Efek jangka panjang dari kekerasan ini adalah perampasan warga Palestina dari peningkatan bagian Tepi Barat, sehingga memudahkan Israel untuk mengambil alih tanah dan sumber daya,” pungkas B’Tselem.(T/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.