Hebron, MINA – Pemukim ekstremis Yahudi Israel pada Sabtu (24/7) menyerang wartawan di lingkungan Tal Rumeida, di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki.
Para pemukim mencegah para wartawan mengadakan liputan di daerah itu, menurut sumber-sumber lokal.
Yaser Abu Markhia, seorang aktivis lokal, mengatakan kepada WAFA, sekelompok pemukim Yahudi dari permukiman ilegal Ramat Yishai, yang terletak di jantung Hebron, menyerang wartawan TV Al Jazeera dan memaksa mereka keluar dari daerah tersebut.
TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar kini merupakan media kelas dunia yang korespondennya ada di berbagai penjuru dunia dan banyak peminatnya di seluruh dunia, juga banyak menyiarkan berita-berita tindakan Israel yang melanggar hukum dan brutal.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara itu, seorang warga sipil Palestina menderita luka-luka dalam serangan oleh pemukim Yahudi Israel yang menargetkan rumah-rumah warga Palestina di desa Al-Tuwanah, selatan Hebron.
Fo’ad Emour, seorang aktivis lokal, mengatakan kepada WAFA, pemukim dari permukiman Havat Maon disertai dengan pengawalan militer, memaksa masuk ke desa dan melempari rumah warga Palestina dengan batu. Seorang warga Palestina terkena batu dan terluka di bagian kepala.
Kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka adalah hal biasa di Tepi Barat dan jarang dituntut oleh otoritas Israel. Di antaranya pembakaran properti dan masjid, pelemparan batu, pencabutan tanaman dan pohon zaitun, serangan terhadap rumah yang rentan, antara lain.
Lebih dari 700.000 pemukim Israel tinggal di permukiman kolonial khusus Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)