Jakarta – Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per Sabtu (30/5), Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 tertinggi dibanding dengan 33 provinsi lain di Indonesia.
Adapun penambahan kasus positif di Jawa Timur yakni 199 sehingga total akumulasi menjadi 4.613. Penambahan tersebut cenderung naik dari data yang dilaporkan pada hari sebelumnya yakni 101.
“Jawa Timur, kalau kita bandingkan dengan data kemarin ada cenderung naik,” kata Yuri di Jakarta, Sabtu (30/5).
Menurutnya, penambahan kasus positif di Jawa Timur tersebut bahkan melampaui dari angka yang dilaporkan oleh DKI Jakarta, yakni 101 orang.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan
Penambahan kasus positif yang terjadi di DKI Jakarta dalam hal ini bukan seluruhnya didapatkan dari wilayah administrasinya, melainkan dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau kepulangan dari luar negeri yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
“DKI Jakarta kalau dibandingkan dari data kemarin cenderung turun. Namun khusus DKI ini tidak seluruhnya berasal dari wilayah administrasi DKI Jakarta. Karena kita tahu bersama sebagian besar saudara kita yang bekerja di luar negeri dan kembali ke tanah air masuknya adalah melalui bandara Soekarno Hatta,” jelas Yuri.
“Sudah menjadi ketentuan pemerintah bahwa mereka harus kita lakukan pemeriksaan dan beberapa di antaranya mereka positif konfirmasi COVID-19. Hanya memang datanya akan masuk di dalam kelompok Provinsi DKI Jakarta. Namun bukan menggambarkan bahwa ini adalah kondisi adminstrasi DKI Jakarta,” imbuh Yuri.
Selain Jawa Timur yang disusul DKI Jakarta, penambahan kasus positif terbanyak juga dilaporkan oleh tiga wilayah lain meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, kemudian Kalimantan Tengah dan Jawa Barat.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
“Jawa Barat meskipun angkanya masih tinggi, tetapi dibandingkan dengan hari kemarin sudah cenderung turun,” jelas Yuri.
Selanjutnya Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mencatat jumlah akumulasi penambahan pasien sembuh COVID-19 per hari ini ada sebanyak 523 orang sehingga totalnya menjadi 7.015.
Sebagai informasi, penambahan angka pasien sembuh tersebut sekaligus menjadi rekor tertinggi selama kasus COVID-19 dilaporkan.
Kemudian kasus terkonfirmasi positif juga bertambah menjadi 25.773 setelah ada penambahan 557 orang dan kasus meninggal menjadi 1.573 dengan penambahan 53 orang.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 311.906 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 91 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 54 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 174 lab. Secara keseluruhan, 216.769 orang telah diperiksa dan hasilnya 25.773 positif (kulumatif) dan 190.996 negatif (kumulatif).
Sedangkan untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 47.714 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 12.832 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 414 kabupaten/kota di Tanah Air.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia