Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambahan Kuota Haji Jadi Agenda Kunjungan Prabowo ke Saudi

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 57 detik yang lalu

57 detik yang lalu

1 Views

Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, Jumat (08/11/2024), dengan mengunjungi sejumlah negara untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, MINA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memulai lawatan ke Arab Saudi dengan salah satu agenda utama membahas penambahan kuota haji bagi Indonesia. Presiden berangkat melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/7).

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden akan melobi pemerintah Arab Saudi untuk mengatasi permasalahan panjangnya antrean haji di Tanah Air. “Harapannya, tentu dari tahun ke tahun kita diberi tambahan kuota,” ujar Pras dalam keterangannya kepada media.

Prasetyo menjelaskan bahwa panjangnya antrean haji di Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, kuota haji yang terbatas. Kedua, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Ketiga, kondisi perekonomian masyarakat yang semakin membaik turut meningkatkan jumlah pendaftar haji setiap tahunnya.

“Manakala terjadi peningkatan jumlah pendaftar tetapi kuotanya tidak meningkat, antrean akan semakin panjang. Itulah sebabnya penambahan kuota menjadi agenda penting dalam kunjungan Presiden,” tambahnya.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Luncurkan Layanan Pengambilan Gaji Pensiun

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan daftar tunggu haji yang terus bertambah. Pemerintah berharap hasil kunjungan ini dapat membawa solusi konkret untuk mempersingkat antrean yang menjadi kendala bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ada WNI Dituduh Terlibat Jaringan Teroris di Myanmar

Rekomendasi untuk Anda