Ramallah, MINA – Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Abbas tentang urusan agama, Mahmoud Al-Habbash, pada Ahad (8/7) mengecam tur provokatif yang dilakukan oleh Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Israel Uri Ariel di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha di kota Al-Quds (Yerusalem).
Uri Ariel memimpin sekelompok pemukim ekstremis Yahudi, di bawah perlindungan polisi, melakukan tur provokatif di dalam halaman kiblat pertama bagi Muslim itu, demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkannya.
Ariel menjadi politisi Israel pertama yang mengunjungi kompleks Al-Aqsha sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengurangi pembatasan kunjungan tersebut awal bulan ini.
Habbash mengatakan, kelanjutan dari serangan ini dengan restu dari sistem politik Israel, terutama setelah kemudahan dari PM Israel Netanyahu pada pembatasan kunjungan tersebut awal bulan ini.
Baca Juga: Brigade Golani Israel Keluhkan Kurangnya Perlindungan
“Ini mengharuskan negara-negara dunia untuk menegakkan tanggung jawab mereka dan segera ikut campur tangan, serta mengambil langkah-langkah yang sebenarnya untuk mengakhiri pelanggaran semacam itu guna mencapai perdamaian dunia,” ujarnya.
Habbash mengatakan, Israel dengan tindakannya, sedang mencoba untuk mengakhiri proses perdamaian.
“Mereka (Israel) tekankan dengan membuktikan tanpa keraguan bahwa mereka tidak menginginkan perdamaian, juga tidak ada dalam agenda mereka,” imbuhnya.
Habbash mengecam Otoritas Pendudukan Israel sebagai ‘pemerintah kriminal’ yang mempraktikkan terorisme sistematis terhadap rakyat Palestina, serta situs-situs suci Islam dan Kristen di sana.
Baca Juga: Dua Relawan MER-C di Gaza Tunggu Jemputan WHO untuk Evakuasi
Dia menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk mengambil sikap yang serius terhadap serangan dan kejahatan tersebut, yang dia tekankan memprovokasi perasaan Muslim di seluruh dunia dan hanya akan mengarah pada perang agama. (T/R01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA: 400.000 Orang Terjebak di Gaza Utara