Baku, Azerbaijan, 19 Rajab 1437/27 April 2016 (MINA) – Seni bela diri asli milik masyarakat Indonesia Pencak Silat, ditetapkan masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Islamic Solidarity Games (ISG) ke-4 di Azerbaijan tahun 2017 mendatang.
Delapan anggota Majelis Umum Federasi Olahraga Solidaritas Islam ISSF (The Islamic Solidarity Sports Federation), organisasi yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ISG, dengan suara bulat memutuskan hal itu.
Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, DR Husnan Bey Fananie, MA, dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (27/4), mengatakan, di seluruh Azerbaijan saat ini ada 14 perguruan Pencak Silat. Khusus di ibu kota Baku, ada 8 perguruan.
“Azerbaijan juga memiliki Asosiasi Pencak Silat se-Azerbaijan, dan merupakan pemegang juara tiga di kejuaraan Pencak Silat tingkat dunia,” ujar Husnan.
Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel
Menurutnya, sebagai pemilik resmi Pencak Silat, Indonesia sudah seharusnya mendorong kemajuan seni beladiri ini di seluruh dunia.
“Melalui silat, secara langsung juga akan mengenalkan seni dan kebudayaan adiluhung bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia telah melakukan kunjungan ke salah sebuah perguruan Pencak Silat yang ada di ibu kota Azerbaijan, Baku,
Ia menambahkan, pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang sudah ada di berbagai negara di dunia. Sejak tahun 1987, Pencak Silat juga sudah menjadi salah satu olahraga yang dilombakan dalam tingkat Asia Tenggara South East Asia (SEA) Games.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Ajang lomba yang diikuti sekitar41 negara-negara berpenduduk mayoritas Islam di Azerbaijan 2017 mendatang, merupakan lanjutan ISG sebelumnya, yang telah dilaksanakan pertama tahun 2005 di Arab Saudi, kedua Oktober 2009 di Iran, dan ketiga tahun 2013 di Palembang, Indonesia.
Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pads 17 September 2015 lalu, telah menandatangani kesediaan menjadi tuan rumah, yangbaka berlangsung 12 sampai 27 Mei 2017.
Presiden Heydar menunjuk anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Nasional Azerbaijan, yang juga duta UNESCO dan ISESCO, Mehriban Aliyeva sebagai Ketua Panitia ISG ke-4 tersebut. (T/anj/P4)
Mi’raj Islaimc News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan