Kathmandu, 16 Rajab 1436/5 Mei 2015 (MINA) – Misi pencarian Warga Negara Indonesia (WNI) dan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Nepal masih terus dilakukan hingga saat ini, demikian Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan.
Sebanyak enam WNI masih belum dapat dihubungi yaitu WNI menetap (Parsiah Majudi) dan lima orang WNI pengunjung Dewi Pancaringtyas Asih, Meliana Tamo Ina serta tiga pendaki Taruna Hiking Club (THC) Bandung (Alma Parahita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat).
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melaporkan, Tim Perlindungan WNI dibantu Taruna Hiking Club telah melakukan pencarian di daerah Langtang.
Pemerintah Nepal secara lisan telah menyatakan agar Tim Indonesia diperpanjang hingga tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Sebelumnya Tim Darat evakuasi WNI di Dhunche, menemui komandan lokal dan diinformasikan bahwa ada enam jenazah WNA di Langtang, namun dua belum teridentifikasi.
Pada Senin (4/5) kemarin pukul 10 pagi, tim itu mendapatkan kabar, pengidentifikasian jenazah tidak dimungkinkan karena kondisi yang masih berbahaya di Langtang, serta keharusan izin dari markas besar di Kathmandu untuk keikutsertaan tim Indonesia.
Kabar dari Letkol Indan dalam komunikasi yang dilakukan kemudian mengkonfirmasi bahwa ke-2 jenazah yang belum diidentifikasi itu bukan WNI yang dicari.
Sutopo juga melaporkan sebanyak 91 WNI sudah dapat dihubungi dalam kondisi baik.
Nama-nama WNI, baik yang menetap di Nepal maupun pengunjung saat terjadi gempa di Nepal berdasarkan laporan Tim Indonesia Peduli Nepal, Sabtu (2/5), yaitu jumlah WNI menetap di Nepal sebanyak 31 orang (30 orang telah dapat dihubungi dalam keadaan baik dan satu orang belum dapat dihubungi).
Sebanyak 30 WNI menetap di Nepal yang telah dapat dihubungi dalam keadaan baik, yaitu:
1.Diah Ismaya Sandrasari
2.Winarti Karyono
3.Samini
4.Evi Nurlaila Ana
5.Fitri Rosdiana BT Rusdi Jumiah
6.Aprieri Dwi Sagita Putri
7.Maya Apriyani
8.Ariani Hasanah Soejoti
9.Wayan Sudarmiati Kushle
10.Maria E. Putuhena
11.Purwanti
12.Ni Komang Widiasih
13.Raina Salim Mukhsin
14.Hatoun Ahmed Abelhay
15.Ahmed Muhammed Albehay
16.Painah
17.Desti Rachmawati
18.Natasha Rai
19.Maryatun Tomang
20.Tri Wahyuni
21.Freddy Lawrens Halomoan Hutabarat (berada di Jakarta)
22.Grace Liasta Tarigan (berada di Jakarta)
23.Ni Putu Purniawati (berada di Dubai)
24.Ari Isyanawati
25.Toyibah
26.Anita Huet
27.Sofiya Buni / Buniati
28.Ziana Gurung
29.Kristina Binti Sukardi
30.Maryati
Sementara jumlah WNI pengunjung terdata 66 orang, terdiri dari 23 orang yang telah dapat/ sempat dihubungi dalam keadaan baik sementara lima yang belum dapat dihubungi, sementara 38 WNI sudah berada diluar Nepal)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Sebanyak 23 WNI pengunjung yang telah dapat atau sempat dihubungi dalam keadaan baik yaitu :
1.Tessy Ananditya
2.Sapta Hudaya
3.Nuri Arunbiati
4.Ong Kim Han
5.Yanti
6.Cecilia Enny
7.dr. Meinardi Mastur
8.dr. Ahmad Novel
9.dr. Prabudi
10.dr. Eko Prasetyo
11.Kusumorini Susanto
12.Ayomi Amindoni
13.Erikodiony Ariessa Wahyudi
14.Tjerah Leonardo
15.Lily Leonardo
16.Oliver Hancock
17.Familia Novita
18.Rainul Pria
19.NN (WNI teman dari Rainul Pria)
20.Al Safari
21.Ananda Paulina Laslani Gharti
22.Ahza Gharti B
23.Cheryl Winnie Kwandy
Sementara 38 WNI Pengunjung yang sudah berada di luar Nepal yaitu:
Jakarta:
1.Yospina Opang
2.Gama Imamy Gunadi
3.Lewis Cassidy
4.Hafid Zulkarnaen
5.Hendry Renaldo
6.Rudianto Utomo
7.Dhimas Anggakara
8.Fadli Andrian
9.Ardyan Hafizh
10.Sutansyah Marahakim
11.Yulia Suparti
12.Gregorius Endrianto
13.Martin Dody Kumoro
14.Nuryadi Budianto
15.Nike
16.Indra
17.Lucia Nancy
18.Agustina Soleh
19.Virgo Dirgantara
20.Handri Ramdhani
21.Nicko Ronny
22.Dewi Wirawan
23.Ms. Acah (bersuamikan WNA)
Bandung:
24.Muhammad Insan Kamil
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Pekan Baru:
25.Pramudyana Agus Harlianto
26.Aryuni Masudah
27.Rauf Abror Pramudyana
28.Rais Hafidz Pramudyana
29.Dzakiyya Amira Pramudyana
Medan:
30.Ahmad Taufan Damanik
31.Esther Indriani
32.Laura Andriani Hukom
33.Veronica Dhiana Anggraeni
34.Emmy Lucy Smith
Singapura:
35.Vicky Ardianto
Bali:
36.Ni Luh Putu Sri Purna Widari
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Samarinda:
37.Mokhammad Fadlie
Yogyakarta:
38.Mohamad Eko Prayogo
WNI yang sudah berada di Safe House (Posko Pencarian dan Evakuasi WNI di Nepal):
1.Cecilia Enny Yashita Aprijanti
2.dr. Meinard Mastoer
3.dr. Achmad Novel
4.dr. Prabudi
5.dr. Eko Prasetyo
6.Virgo Dirgantara
7.Handri Ramdhani
8.Nicko Ronny Gardano
9.Ayomi Amindoni
10.Tessy Ananditya
11.Sapta Hudaya
12.Oliver Hancock
13.Familia Novita
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Rencana WNI akan dievakuasi pada Selasa (5/5) ini dengan pesawat Boeing 737 TNI AU dari Nepal ke Halim PK.
Tim medis Indonesia telah memperoleh ijin beroperasi di RS Kanthipur dan mendirikan RS lapangan di Distrik Satunggal. Kedua daerah itu termasuk daerah terparah akibat gempa. Sejumlah 10 dokter dari Indonesia ahli anastesi, ortopedi, umum dan perawat telah bergabung dengan tim medis negara lain melakukan penanganan korban di RS Kanthipur.
Pada Ahad (3/5) menerima 10 pasien terdiri dari delapan dewasa yaitu empat laki-laki, empat wanita dan satu anak laki-laki usia 4,5 tahun dan satu orang pasien untuk operasi sendi siku.
Saat ini, tenda RS Lapangan di Satunggal masih didirikan oleh tim Indonesia. RS Lapangan itu diperlukan karena di Satunggal mengalami kerusakan parah.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Dampak gempa menyebabkan 228 rumah rusak berat, 157 rusak sedang, 148 rusak ringan. 20 jiwa meninggal, 200 terluka berat, 70 cedera ringan, 35 frakktur patah tulang, dan kasus depresi meningkat.
Kebutuhan mendesak adalah kesehatan primer dan pelayanan pasca operasi, psikososial, obat-obatan, dokter ahli, dan pendirian shelter.
Tim misi kemanusiaan Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bekerja sama dengan WANADRI, Selasa (5/5), sedang bergerak menuju Kota Dhunche, sebelah utara Kota Kathmandu, wilayah gempa terparah dengan jumlah korban jiwa lebih dari 3.000 jiwa.
Sementara itu, bantuan Indonesia untuk tahap ketiga sebesar 14 ton telah tiba di Kathmandu pada Senin (4/5) dini hari dengan pesawat kargo Cardiq Air. Bantuan berupa tenda posko, tenda pengungsi, makanan lauk pauk 2.000 paket, tambahan gisi 3.000 paket, solar cell 16 unit, velbed 120 unit, selimut 1.000 lembar, dan sarung 1.100 lembar. Bantuan ini berasal dari BNPB, K/L, dan NGO.(T/R05/R02)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)