Alkhobar, MINA – Pencinta binatang di kota Alkhobar, Arab Saudi, telah menemukan solusi terbaik untuk memberi makan kucing liar yang kelaparan selama masa wabah virus corona (COVID-19).
Kucing liar di kota pantai Alkhobar biasanya hidup dari makanan yang diberikan oleh wisatawan. Namun, pembatasan pergerakan yang diterapkan untuk menghentikan penyebaran virus yang mematikan, daerah tersebut menjadi sepi dari turis.
Beranjak dari dukungan penduduk yang peduli, pemerintah kota Alkhobar telah meluncurkan inisiatif Food of Mercy untuk memberi makan kucing dan hewan lainnya di tepi pantai.
“Inisiatif ini datang sesuai dengan ajaran Islam yang murah hati yang menuntut kita untuk menunjukkan belas kasihan kepada semua makhluk hidup. Merawat hewan dengan baik dan memperlakukannya dengan baik adalah prinsip Islam yang mulia,” kata pemimpin kotamadya Eng. Sultan Al-Zaidi kepada Arab News.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Langkah pencegahan untuk mencegah penyebaran COVID-19 termasuk penutupan restoran, yang juga menambah perjuangan hewan-hewan ini dalam menemukan sumber makanan. Jadi, inisiatif ini akan membantu kucing-kucing ini bertahan hidup,” katanya.
Al-Zaidi mengatakan, dengan anggaran kecil mereka telah memasang lebih dari 60 tabung makanan dan air untuk memberi makan kucing liar.
Dia membantah klaim bahwa beberapa hewan telah ditemukan mati di pinggir laut.
Penduduk setempat telah menghubungi pemerintah kota untuk secara sukarela memberikan bantuan kepada inisiatif Al-Zaidi yang diharapkan berlanjut setelah krisis kesehatan berakhir.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia mencatat bahwa organisasi perlindungan hewan, warga negara, pejabat, pengguna media sosial, dan badan-badan swasta telah menunjukkan penghargaan mereka atas inisiatif tersebut.
Penganiayaan terhadap hewan adalah pelanggaran pidana di Arab Saudi. Pada Oktober 2019, Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian mendenda 28 pelanggar total SR1, 76 juta ($ 470.000) untuk kekejaman terhadap hewan dan pelanggaran kesehatan makanan yang terjadi antara Juni hingga Agustus tahun itu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama