Kairo, 18 Sya’ban 1435/16 Juni 2014 (MINA)- Pendapatan negara sektor pariwisata Mesir turun 57,3 persen pada periode antara Juli 2013 hingga Maret 2014, bertepatan dengan kudeta pada 3 Juli terhadap Muhamad Mursi, sebuah laporan dari Bank Sentral Mesir mengungkapkan.
Pendapatan pada periode setelah kudeta turun hingga $3,4 milyar dolar (lebih dari Rp40 trilun), dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya di bawah pimpinan Mursi mencapai $8,1 milyar dolar (lebih dari Rp 95 triliun). Demikian dilaporkan Middle East Monitor (MEMO), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut laporan terbaru oleh CBE, jumlah wisata periode antara Juli 2013-Maret 2014 mengalami penurunan sebesar 55,3 persen.
Sumber Bank menjelaskan, penurunan pendapatan pariwisata disebabkan karena gejolak politik dan keamanan Mesir yang disebabkan kudeta.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sumber bank menambahkan, pariwisata adalah sektor yang paling terpengaruhi akibat kerisuhan politik di Mesir.
Presiden Mesir Muhammad Mursi digulingkan pada Juli 2013 sebagai presiden menyusul pengumuman penggulingannya oleh Menhan yang menjabat saat itu, Abdul Fattah Al-Sisi yang kemudian memenangkan pemilu setahun setelahnya.
Penggulingan Mursi mengundang risiko perlawanan dari kelompok pendukung. Termasuk dari negara-negara sekitar, seperti Qatar, Turki, Palestina, dan sekitarnya.
Militer menunjuk Ketua Mahkamah Agung Adli al-Mansour sebagai kepala negara sementara. Dalam pidato penjungkalan tersebut, al-Sisi menyatakan akan mengambil sumpah terhadap pejabat presiden sementara sehari setelahnya.(T/Nidiya/P03/EO2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata