Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengoptimalkan pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mewujudkan visi pemerintah sebagaimana tertuang dalam Nawacita.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berpesan agar TIK dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan antar kelas sosial di masyarakat.
“Kita tahu TIK sudah menjadi bagian dari kehidupan. Karena itu, jangan hanya melihat sisi positifnya saja, tetapi juga harus diwaspadai dampak negatifnya,” disampaikan Mendikbud dalam pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pendayagunaan TIK, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Demikian keterangan pers Kemdikbud yang dikutip MINA.
Menurut Mendikbud, terdapat beberapa ancaman yang mudah menyebar di media baru dan mempengaruhi generasi muda. Disebutkannya seperti penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, paham radikalisme dan intoleransi, serta berbagai informasi palsu atau kabar bohong.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Di tengah kemajuan TIK ini, guru berperan penting sebagai penjaga gawang atau gatekeepers, yang membantu menepis pengaruh buruk internet dan media sosial,” jelas Mendikbud.
“Tapi jangan sekali-kali menjadikan fasilitas TIK untuk menggantikan peran guru sebagai pendidik,” ujarnya.
“Guru harus bisa membimbing dan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai ‘untuk apa’, bukan sekadar ‘apa’ dan ‘bagaimana’,” pungkas Mendikbud. (R/R05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia