Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENDETA DAN RATUSAN JAMAAHNYA MASUK ISLAM DI RWANDA

Rana Setiawan - Rabu, 2 September 2015 - 14:40 WIB

Rabu, 2 September 2015 - 14:40 WIB

819 Views

(Foto: OnIslam)

Pendeta-RwandaMasuk-Islam-300x225.jpg" alt="(Foto: OnIslam)" width="300" height="225" /> (Foto: OnIslam)

Kigali, 18 Dzulqa’dah 1436/2 September 2015 (MINA) – Seorang pendeta Rwanda dan 480 anggota jamaahnya telah memeluk Islam, saat agama fitrah itu berkembang luas di benua Afrika.

Salim Mikdad, seorang mantan pendeta, memeluk Islam setelah diyakinkan oleh para ulama Muslim setempat,  Nigeria Watch melaporkan.

Kemudian, Salim berhasil meyakinkan sekitar 480 anggota jamaahnya untuk mengambil keputusan serupa sejak 25 Agustus 2015 lalu, demikian On Islam melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency, Rabu (2/9).

Setelah memeluk Islam, gereja yang menjadi tempat ibadah mantan pendeta Salim dan jamaahnya itu berubah menjadi masjid.

Baca Juga: Erdogan Sebut Kongres AS ”Tak Tahu Malu” Undang Netanyahu Pidato

Insiden terbaru terjadi di tengah serangkaian perpindahan agama serupa di Rwanda.

Menjadi negara Kristen, Rwanda telah melihat peningkatan bertahap pada jumlah penduduk Muslim di negara itu.

Sejumlah 56,9% dari penduduk Rwanda adalah Katolik Roma, sementara 26% lainnya adalah Kristen Protestan, 11,1% Kristen Advent hari Ketujuh dan hanya 4,6% penduduk Muslim.

Kenaikan tajam dalam jumlah penduduk Muslim diikuti genosida 1994 di negara itu ketika gereja Katolik dan Protestan dituduh membantu merancang pembunuhan sekitar 800.000 orang memungkinkan untuk memberikan sanksi moral atas tindakan pembunuhan massal itu.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Antara April dan Juli 1994, ekstrimis Hutu Rwanda melakukan kampanye terorganisir yang bertujuan memusnahkan minoritas Tutsi.

Human Rights Watch telah menjelaskan genosida Rwanda sebagai “salah satu episode yang paling menakutkan dari kekerasan etnis dalam sejarah dunia baru-baru ini.”(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Ahgency (MINA)

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Rekomendasi untuk Anda

Ilustrasi (Foto: Freepik @freepik)
Kolom
Khadijah
Kolom
Khadijah
Sosok