Beirut, MINA – Patriark Maronit Lebanon Bechara Boutros Al-Rahi pada hari Ahad (3/11) mendesak Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional serta Arab untuk campur tangan secara diplomatis guna mencapai gencatan senjata segera di Lebanon di tengah serangan mematikan Israel terhadap negara tersebut.
“Kita menyaksikan jatuhnya korban sipil pria, wanita, dan anak-anak seolah-olah kita menghadapi perang pemusnahan dengan persenjataan dan rudal terbaru yang dikerahkan tanpa belas kasihan,” katanya dalam Misa Minggu di Bkerke di Lebanon timur. Anadolu melaporkan.
Pendeta tersebut menyoroti kerusakan parah yang ditimbulkan oleh serangan Israel, dengan mencatat penghancuran rumah, lembaga, dan tempat ibadah, serta pengungsian lebih dari 1,5 juta orang.
“Perang telah menghancurkan ekonomi rakyat Lebanon, merampas kekayaan, mata pencaharian, pekerjaan, dan bisnis mereka,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Namun, tidak ada gencatan senjata, yang ada hanya lebih banyak korban, kehancuran, pengungsian, dan ribuan orang terluka. Berapa lama ini akan berlangsung? Dalam perang, semua orang adalah pecundang, kalah, dan hancur,” tambahnya.
Al-Rahi mengeluarkan seruan mendesak kepada Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional dan Arab untuk “turun tangan secara diplomatis menghentikan kekerasan dan menemukan solusi, demi belas kasihan bagi Lebanon dan rakyatnya.”
Ia juga memperingatkan tentang tantangan sosial dan ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh pengungsian.
“Jika tidak ditangani, masuknya pengungsi dapat menyebabkan masalah sosial dan ekonomi di antara warga negara,” katanya, seraya menyerukan kepada negara-negara sahabat untuk terus mengirimkan bantuan guna membantu mengurangi potensi konflik antara pengungsi dan penduduk di seluruh Lebanon.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon sejak akhir September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hezbollah, dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hezbollah sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Lebih dari 2.900 orang tewas dan lebih dari 13.000 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait