Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENDIDIKAN ISLAM MAMPU CIPTAKAN GENERASI PEMBANGUN PERADABAN ISLAM

Admin - Rabu, 6 Mei 2015 - 22:59 WIB

Rabu, 6 Mei 2015 - 22:59 WIB

668 Views ㅤ

– Drs. Sukro Muhab, M.SI, Ketua umum Jaringan Sekolah Islam terpadu (JSIT) pada acara Seminar Pendidikan bertema, Membangun generasi emas melalui pendidikan yang berkualitas dan Islami, di Universitas Jakarta, (6/5).

– Drs. Sukro Muhab, M.SI, Ketua umum Jaringan Sekolah Islam terpadu (<a href=

JSIT) pada acara Seminar Pendidikan bertema, Membangun generasi emas melalui pendidikan yang berkualitas dan Islami, di Universitas Jakarta, (6/5)." width="276" height="368" /> – Drs. Sukro Muhab, M.SI, Ketua umum Jaringan Sekolah Islam terpadu (JSIT) pada acara Seminar Pendidikan bertema, Membangun generasi emas melalui pendidikan yang berkualitas dan Islami, di Universitas Jakarta, (6/5).

Jakarta, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) – Pendidikan Islam menurut Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Drs. Sukro Muhab, M.SI,  mampu menciptakan generasi yang dapat membangun peradaban Islam dan  bersaing dengan pendidikan modern.

Dia mengakui, memang dalam menciptakan generasi unggul yang mampu membangun peradaban Islam “kita menghadapi banyak tantangan.”
Di depan peserta seminar pendidikan bertema “Membangun generasi emas melalui pendidikan yang berkualitas dan Islami” di Universitas Jakarta, Rabu (6/5) dia menyebutkan, tantangan pendidikan saat ini adalah yang diukur baru nilai akademiknya saja, padahal pengaruh pergaulan di sekolah, rumah dan lingkungan, kemajuan teknologi yang semakin berkembang pada era modern ini menuntut kemampuan bersaing dalam lingkup yang lebih luas.

“Saat ini sebagian orang tua memilihkan sekolah yang mahal dan elit bagi anak-anaknya, tapi itu baru kualitas intelektualnya saja tanpa memperhatikan mutu kepribadian atau akhlaknya,” katanya.

“Untuk menghadapi tantangan tersebut, kita perlu mengajarkan kepada anak-anak kepribadian, mengenali kompetisi secara global, kekreatifan, yang memerlukan sinergi antara orang tua dan guru,” ujarnya.

Baca Juga: Rupiah Melemah Akibat Kebijakan Tarif Presiden Trump

Ia juga menilai, saat ini sistem pendidikan belum memadukan antara intelektual dan kepribadian, sehingga hasilnya gaya hidup sekuler yang jauh dari Al Quran.  Padahal landasan pendidikan Islam itu harus berdasarkan pada Al Qur’an dan Sunnah dengan mengabungkan dua komponen yaitu secara jasmani dan rohani ke dalam pendidikan modern.

“Oleh karena itulah tugas pokok guru saat ini ada lima M yaitu, mualim (mendidik), muajih (motivator), musyrif (konsultan), muadib (beradab yang baik), mudarib (pelatih),” tambahnya. (L/P005/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos ke Piala Dunia U-17

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom
MINA Millenia