Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendidikan Mubaligah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) untuk Bebaskan Al-Aqsha

Rudi Hendrik - Ahad, 19 November 2017 - 12:51 WIB

Ahad, 19 November 2017 - 12:51 WIB

147 Views

Pendidikan Mubaligah Jama'ah Muslimin (Hizbullah) di Kapuk Muara, Jakarta Utara, Ahad, 19 November 2017. (Foto: Siti Wulandari/MINA)

Pendidikan Mubaligah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Kapuk Muara, Jakarta Utara, Ahad, 19 November 2017. (Foto: Siti Wulandari/MINA)

 

Jakarta, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jakarta mengadakan pelatihan mubaligah yang bertujuan menciptakan muslimah pendukung pembebasan Masjid Al-Aqsha di Palestina.

Pelatihan tersebut diadakah di Masjid Nurul Jannah, Kapuk Muara, Jakarta Utara, pada Ahad (19/11), yang dihadiri oleh sekitar seratus kaum muslimah dari berbagai wilayah di ibu kota.

Mukhlisin, Amir Tarbiyah dan Taklim Wilayah Jakarta Jama’ah Muslimin mengatakan, program itu diawali dengan kesatuan dan puncaknya adalah bagaimana mengembalikan Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis ke pangkuan Muslimin.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Peran muslimah dari masa ke masa tidak bisa dilepaskan dari unsur perjuangan. Di masa Rasulullah sudah terbukti, di masa empat Khulafaur Rasyidin sudah terbukti, di masa Salahuddin Al-Ayyubi pun sudah terbukti, bahwasanya  muslimah andil besar dalam kemerdekaan Baitul Maqdis dan tanah Palestina yang sedang terjajah,” kata Mukhlisin kepada MINA.

Ia menekankan bahwa ada banyak cara dalam perjuangan mengembalikan Baitul Maqdis yang sekarang sedang dikuasai oleh Yahudi, salah satunya adalah kaderisasi mubaligah muslimah.

“Ketika jihad  sudah dikumandangkah untuk pembebasan Masjidil Aqsha, para muslimah akan berada di belakang kita, mereka akan membina anak-anak yang kita tinggalkan, mereka akan merawat urusan kemuslimatan, masalah kesehatan, pendidikan dan lainnya. Kita tempatkan posisi mereka pada fitrahnya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pendidikan Mubaligah, Widi Widayati mengatakan, pendidikan mubaligah sangat penting untuk membina dan menciptakan calon-calon daiah di masing-masing wilayah peserta didik.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

“Hasil akhir adalah menciptakan para pembina dai perempuan,” katanya kepada MINA di sela-sela acara. (L/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
MINA Preneur
Khadijah
Khadijah