Pendiri Gerakan BDS Palestina Dilarang Masuk ke AS

Omar Barghouti

Washington, MINA – , seorang pembela hak asasi manusia Palestina dan salah satu pendiri Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi () untuk hak-hak Palestina, dilarang masuk ke Amerika Serikat meskipun memiliki dokumen perjalanan yang valid.

Arab American Institute (AAI), mengundangnya ke Washington untuk berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan dan program pendidikan, demikian dilansir dari keterangan tertulis yang diterima MINA, Jumat (12/4).

Dia dijadwalkan menjadi pembicara pada acara publik di NYU di Washington, Universitas Harvard dan juga pertemuan dengan para pembuat kebijakan, pemimpin pemikiran dan jurnalis terkemuka.

“Larangan masuk terhadap saya ini, yang termotivasi secara ideologis dan politis, adalah bagian dari penindasan Israel yang meningkat terhadap pembela hak asasi manusia Palestina,” ujar Omar.

“Advokat menyerukan untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam kejahatan Israel terhadap rakyat kita. Tetapi diskusi saya dengan Peter Beinart berlangsung hari ini di kampus NYU Washington, DC, dan semua acara saya yang lain akan berjalan sesuai rencana, meski audien hanya melihat saya di layar, bukan secara langsung,” ungkapnya.

Sebagai tanggapan atas larangan itu, Ketua AAI James Zogby selaku penyelenggara acara juga  membuat pernyataan, bahwa Barghouti adalah suara terkemuka Palestina tentang hak asasi manusia.

“Penolakan Omar untuk masuk ke AS adalah contoh terbaru pengabaian Administrasi Trump atas hak-hak tersebut. Setelah menghabiskan banyak waktu di sini sebagai mahasiswa dan melakukan tur berbicara, Omar tidak pernah menjadi masalah sebelumnya,” kata Zogby.

“Jelas keputusan politik yang sewenang-wenang ini dimotivasi oleh upaya pemerintah ini untuk membungkam suara-suara Palestina,” tambahnya.

Didirikan pada tahun 1985, Arab American Institute (AAI) adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk pemberdayaan sipil dan politik warga Amerika keturunan Arab.

AAI menyediakan layanan kebijakan, penelitian, dan urusan publik untuk mendukung berbagai kegiatan masyarakat. (R/Ast/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)