Jenin, MINA – Warga Palestina di Desa Farasin, barat daya Provinsi Jenin terpaksa harus tinggal di tenda, bahkan sebagiannya di gua akibat Otoritas Pendudukan Israel (IOA) melakukan penggusuran dan mencegah mereka membangun rumah di desa dan tanah mereka dengan tujuan memperluas permukiman illegal.
Pada awal Agustus 2020, pasukan pendudukan Israel (IOF) melakukan 36 pemberitahuan pembongkaran untuk semua fasilitas dan rumah di desa tersebut, demikian dikutip dari Palinfo pada Senin (18/1).
IOF juga mengintensifkan penggerebekan ke rumah-rumah penduduk dengan tujuan meneror penduduk, di samping melancarkan serangkaian tindakan represif seperti pemblokiran akses jalan, menghentikan penyediaan sumber air dan listrik ke desa serta memutus pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, institusi kesehatan dan pendidikan. IOF juga melarang reklamasi lahan pertanian melalui penyitaan peralatan mesin, melecehkan pekerja, dan menangkap mereka.
IOF mencoba mengosongkan desa dan mengendalikannya karena lokasinya yang strategis. Farasin terletak di sekitar dua permukiman Yahudi, yang terisolasi dari blok permukiman yang didirikan di barat Jenin, oleh tanah desa. Oleh karena itu, IOF berupaya untuk menggusur penduduk desa Farasin dan menghancurkannya guna menghubungkan kedua permukiman tersebut dengan blok permukiman.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Hal itu terjadi sebagai bagian dari proses aneksasi untuk mencegah evakuasi pemukiman yang terisolasi dan juga akan menyebabkan pemisahan Tulkarem sepenuhnya dari Jenin. Ini adalah kebijakan yang diadopsi oleh IOA untuk membuat kanton Palestina yang terisolasi di Tepi Barat dengan memperkuat kedekatan geografis dari blok permukiman.
Baru-baru ini, tentara IOF menghancurkan pintu dan isi rumah Yusef Amarneh di Khirbet Farasin tanpa peringatan sebelumnya.
Amarneh terkejut ketika sekelompok tentara IOF menyerbu rumahnya, menghancurkan semua fasilitas rumah, seperti dapur, tangki air, peralatan listrik dan sanitasi.
Farasin merupakan desa yang telah ada ratusan tahun lalu, karena merupakan bagian dari jalur perdagangan yang melewati desa Umm Al-Rayhan, kemudian desa Zebda dan Khirbet Farasin, melewati selatan Palestina sampai ke Mesir.
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Luas daratannya adalah 6.672 dunum dan dikelilingi oleh tanah desa Zebda, Yabad, Waqfin, Al-Nazla Al-Sharqiya, Al-Nazla Al-Wusta, Nazlet Abu Nar. Tingginya sekitar 200 meter di atas permukaan laut dan populasinya sekitar 200 jiwa. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza