Tel Aviv, MINA – Pendudukan Israel pada Ahad (7/3) memulai penerapan rute baru untuk kereta cepat di Yerusalem yang diduduki.
Rencananya, kereta pemukiman akan membelah sejumlah lingkungan di Yerusalem Timur, khususnya Shuafat dan Beit Hanina. Quds Press melaporkan.
Rute akan mencapai pemukiman Issawiya, Al-Tur dan Gilo yang dibangun di atas Beit Jala, yang dibangun di atas pemukiman Mudaim milik warga Palestina di sebelah barat Ramallah.
Gubernur Yerusalem Adnan Ghaith mengatakan, pemerintah pendudukan masih mempraktikkan aksi pemindahan dan pembersihan etnis melalui paket proyek yahudisasi yang bertujuan untuk mengepung dan menggusur penduduk Kota Suci, serta mengubah demografi dan realitas geografis kota.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Dia menekankan, orang-orang Yerusalem tidak akan berdiam diri, dan menekankan perlunya campur tangan komunitas internasional untuk mengakhiri proyek-proyek tersebut.
“Ini juga termasuk menjadi kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap orang-orang Yerusalem,” ujarnya.
Pembangunan rel kereta cepat tahap pertama dimulai pada 2002 dan selesai pada 2010, dengan panjang rel kereta api 13,8 km dengan 23 stasiun. Total panjang rel akan menjadi 22,5 km pada akhir tahun ini.
Sejak pendudukannya pada tahun 1967, Yerusalem telah menjadi sasaran proses Yahudisasi yang intens, dengan mengintensifkan aktivitas permukiman Yahudi dan menggusur orang-orang Palestina darinya, yang bertentangan dengan resolusi legitimasi internasional. (T/RS2/RS3)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)