Jakarta, 2 Rajab 1438/30 Maret 2017 (MINA) – Ketua Peneliti Humanitarian Refugee Program The Habibie Center, Mohammad Hasan Ansori mengatakan, kemandirian para pengungsi Rohingya terutama yang berada di Malaysia dan Thailand perlu ditingkatkan.
“Peningkatan kemampuan atau kemandirian tersebut dapat berupa dengan pemberian pekerjaan kepada pengungsi Rohingya oleh negara-negara yang membutuhkan pekerja seperti Malaysia dan Thailand, meskipun di area-area tertentu,” ujarnya pada acara Peluncuran Buku Internasional “Moving Beyond Charity:ASEAN, Refugee Crisis, Policies and Practices”, di Jakarta, Kamis (30/3).
Menurutnya, dengan pemberian pekerjaan, diharapkan kemampuan diri mereka dapat meningkat, sehingga mampu mandiri dan tidak hanya mengandalkan bantuan.
“Peningkatan kemampuan dengan pemberian pekerjaan, dan pendidikan, adalah dua hal paling mendesak. Karena repatriasi pun belum memungkinkan,” katanya.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Menurut data yang ia paparkan, pada 2016 jumlah pengungsi Rohingya yang ada di Malaysia sebanyak 53.140 orang. Sedangkan di Thailand terdapat 3000 pengungsi Rohingya.
Acara peluncuran buku tersebut diselenggarakan oleh The Habibie Center bekerja sama dengan The Sasawaka Foundation. Buku yang berjudul “Managing Refugee Crisis in Shoutheast Asia” merupakan hasil penelitian mengenai permasalahan pengungsi di Asia Tenggara.(L/R04/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren