Tel Aviv, MINA – Media Israel meluncurkan penilaian komprehensif mengenai hilangnya pemukiman dan situs militer Israel, sebagai akibat dari peluncuran rudal anti-tank Hizbullah sejak 8 Oktober.
Surat kabar Israel Maariv melaporkan pernyataan yang dibuat oleh peneliti militer Israel Or Fialkov, yang mengungkapkan bahwa Hizbullah telah meluncurkan sekitar 1.000 rudal anti-tank ke posisi Israel.
Fialkov menyoroti bahwa sasaran Hizbullah meluas dari Ras al-Naqoura hingga Gunung Hermon, menyerang situs militer di sepanjang perbatasan. Al-Mayadeen melaporkan.
Dia mencatat bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan beragam rudal anti-tank, yang mencakup hampir seluruh posisi garis depan tentara Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Fialkov menekankan transformasi konflik dari serangan sporadis setiap beberapa hari menjadi serangan harian yang berkelanjutan terhadap situs dan markas besar militer Israel. Di antara lokasi yang menjadi sasaran adalah markas Brigade Teritorial ke-769 dan pangkalan Kamp Yoav di Dataran Tinggi Golan, Kamp Nafah yang berafiliasi dengan Brigade Golani ke-1, Pangkalan Kontrol Lalu Lintas Udara Meron, Komando Utara Kantor pusat di Safad, dan banyak lokasi Israel lainnya.
Peneliti Israel mengingat kejadian spesifik setelah pembunuhan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh al-Arouri di Beirut. Hizbullah menanggapinya dengan meluncurkan rentetan rudal anti-tank Kornet EM ke Unit Kontrol Lintas Udara 506 di pangkalan udara Meron. Banyak dari rudal tersebut justru mengenai kubah pelindung sistem kendali udara, sehingga mengakibatkan rusaknya kemampuan deteksi di pangkalan kendali Angkatan Udara Israel.
Menyoroti intensifikasi operasi Hizbullah di sepanjang perbatasan, Fialkov menunjukkan bahwa Perlawanan menyerang lokasi garis depan dengan rudal anti-tank Almas buatan Iran. Rudal ini dilengkapi dengan pencari elektro-optik yang mengirimkan gambar dari kamera rudal ke operator, memungkinkan pemilihan target di luar jangkauan pandang langsung operator.
Fialkov menyatakan keprihatinan atas kurangnya solusi militer Israel untuk melawan serangan anti-tank, dan malah mengandalkan pendekatan pengendalian terhadap situasi tersebut.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Dia mencatat bahwa data tersebut sangat menunjukkan kesiapan Hizbullah untuk meluncurkan ribuan rudal anti-tank dan puluhan ribu peluru di wilayah utara dan tengah dalam perang di masa depan, yang secara signifikan mengganggu kehidupan para pemukim dan membahayakan kemampuan militer.
Perlawanan Islam di Lebanon hampir setiap hari melancarkan operasi terhadap situs dan posisi militer Israel, sebagai dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap rakyat Palestina. Kelompok ini juga telah menanggapi beberapa serangan Israel terhadap warga Lebanon dan terus berupaya untuk membebaskan sisa wilayah Lebanon yang diduduki Israel di dekat perbatasan Lebanon-Palestina. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel