Istanbul, MINA – Peneliti Urusan Palestina, Dr Sari Orabi mengatakan, pemilihan Yahya Al-Sinwar sebagai Kepala Biro Politik baru Hamas menggantikan Ismail Haniyeh, menunjukkan gerakan tersebut akan memperkuat perlawanan bersenjata menghadapi pendudukan Israel.
Orabi menegaskan dalam pembicaraannya dengan Quds Press, Selasa malam (6/8), “Pemilihan Sinwar adalah pendalaman pilihan perlawanan dan perjuangan bersenjata, dan penegasan metodologinya, yang selalu ia ulangi dalam pidatonya, sejak Pertempuran Saif al-Quds, hingga Thufan Al-Aqsa”.
Dalam catatannya, Al-Sinwar lebih dari sekali mengancam pendudukan Israel dengan mengatakan Hamas tidak akan tinggal diam mengenai kejahatan pendudukan terhadap Al-Quds, para tahanan, dan tanah airnya.
Dr Sari Orabi, peneliti di Vision Center for Political Development di Istanbul meyakini kemampuan Hamas dan Dewan Syura dalam memilih kepala biro politiknya dengan cepat dan dengan cara ini akan menjadikannya semakin memenuhi syarat untuk memimpin proses negosiasi, mengambil hak-hak rakyat Palestina, dan menghentikan kejahatan pendudukan Israel.
Baca Juga: Israel Panggil Ratusan Guru Sekolah untuk Bertempur di Gaza dan Lebanon
“Yahya Al-Sinwar adalah sosok yang mampu mempersatukan urusan internal Palestina, sama seperti para pemimpin gerakan lainnya, dan yang mempersatukan adalah dasar perlawanan terhadap pendudukan dan bukan menyerah pada perlawanan,” ujar Orabi, yang banyak menerbitkan penelitian, laporan, analisis, dan artikel tentang Palestina dalam bahasa Arab dan Inggris. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 40.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa