Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti: Puasa Hindarkan Penuaan Dini

Rendi Setiawan - Ahad, 20 Januari 2019 - 17:52 WIB

Ahad, 20 Januari 2019 - 17:52 WIB

7 Views

(dok. Istimewa)

California, MINA – Para peneliti di University of California – Irvine Campus (UCI) telah menemukan bahwa puasa bermanfaat bagi jam sirkadian di hati dan otot rangka yang mengarah pada perlindungan terhadap penuaan, demikian Science Daily melaporkan, Ahad (20/1).

Sirkadian adalah proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam. Jam sirkadian beroperasi di dalam tubuh dan organ-organnya sebagai mesin pengatur waktu intrinsik untuk menjaga keharmonisan atau homeostasis. Otot rangka, misalnya, tampaknya dua kali lebih responsif terhadap puasa seperti hati.

Direktur Pusat Epigenetik dan Metabolisme UCI, Paolo Sassone-Corsi menerangkan bahwa puasa memengaruhi jam sirkadian yang bersama-sama bekerja untuk mencapai regulasi gen temporal spesifik.

Hasil penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini dianggap penting karena nutrisi diketahui mempengaruhi jam sirkadian di jaringan perifer, belum jelas bagaimana puasa mempengaruhi fungsi jam sirkadian dan pada akhirnya mempengaruhi tubuh.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Dalam sebuah penelitian dengan menggunakan tikus yang dikenakan puasa 24 jam, Sassone-Corsi mencatat bahwa saat berpuasa, tikus menunjukkan pengurangan konsumsi oksigen (VO2), rasio pertukaran pernapasan (RER), dan pengeluaran energi.

Sassone-Corsi bersama timnya menemukan bahwa semua proses biologis ini benar-benar dihapuskan oleh refeeding tikus, yang sejajar dengan hasil yang diamati pada manusia.

Ia menyimpulkan bahwa reorganisasi regulasi gen dengan puasa dapat menjadikan genom lebih baik dari pada keadaan semula untuk mengantisipasi asupan makanan yang akan datang. Dengan demikian mendorong siklus ritme baru ekspresi.

Puasa pada dasarnya mampu memrogram ulang berbagai respons seluler. Oleh karena itu, puasa dalam waktu yang tepat akan strategis secara positif mempengaruhi fungsi seluler. Pada akhirnya bermanfaat bagi kesehatan dan perlindungan terhadap penuaan dini,” katanya.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Dalam Islam, puasa adalah menahan dari makanan, minum, hingga berhubungan badan sejak fajar hingga matahari terbenam. Puasa di Bulan Ramadan selama dua puluh sembilan hari atau tiga puluh hari adalah salah satu dari lima rukun Islam.

Selain Ramadan, umat Islam juga berpuasa pada kesempatan lain seperti puasa sunah pada hari-hari khusus seperti Asyura dan puasa pekanan setiap Senin dan Kamis, serta puasa Nadzar. (T/awj/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Ramadhan 1445 H
Feature
Kolom
Ramadhan 1445 H