Tel Aviv, MINA – Dr. Ofer Shelah, seorang peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional, Universitas Tel Aviv, mengatakan bahwa Israel tidak akan pernah mampu mengalahkan gerakan perlawanan Hamas.
“Akhirnya melaksanakan kesepakatan dengan Hamas sampai akhir adalah satu-satunya cara untuk menebus kegagalan,” ujarnya. Seperti dilaporkan Al-Quds Al-Araby, Ahad (19/1).
Terkait hal ini, ia menambahkan dalam artikel singkat di situs web Institut tersebut, “Kita mulai dari topik utama, perjanjian pembebasan sandera, ini harus disetujui dan dipatuhi dengan segala cara, meskipun akan disertai dengan siksaan psikologis dan gertakan yang menyertai pelaksanaannya”.
Menurutnya, pembebasan sandera merupakan langkah prioritas, dan salah satu hal terpenting bagi Israel dan warganya yang telah ditelantarkan berkali-kali.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Mulai Berlaku
Shelah, yang dikenal dengan pandangan kritisnya sejak ia bekerja sebagai jurnalis selama puluhan tahun, menyebutkan fakta sederhana, bahwa sejak peperangan berlangsung, ratusan tentara Israel telah membayar harga atas cara yang dipilih oleh Perdana Menteri Netanyahu, para menterinya, dan lembaga keamanan dengan nyawa mereka.
“Ini termasuk sejumlah tentara yang diculik Hamas dan dibawa ke Gaza yang tidak diketahui keberadaannya,“ imbuhnya.
Lebih jauh lagi, menurut Shelah, tentara Israel kelelahan saat menjalankan misi yang tidak berdampak pada upaya mengakhiri perang, serta ditambah kedudukan internasional Israel pun terus melemah.
“Semua ini tidak mengubah fakta dasar, dan justru akan meningkatkan dampak pemulihan organisasi Hamas, yang kepemimpinannya pada masa depan akan muncul dari penjara,” katanya.
Baca Juga: Israel Umumkan Gencatan Senjata Mundur Pukul 11.15
Ia juga berpendapat, tidak ada gunanya pencapaian Israel di utara dalam menghadapi perlawanan Hezbollah Lebanon. Operasi Pager, serangan terhadap sistem senjata Hezbollah, hingga pembunuhan Nasrallah, tak berdampak signifikan.
“Gencatan senjata sebenarnya bisa saja dicapai di Gaza Mei lalu, tapi Netanyahu mengulur-ulurnya,” tambahnya.
Hanya ada satu cara bagi mereka yang bertanggung jawab atas kegagalan 7 Oktober untuk menebus kegagalan ini, yaitu dengan melakukan inisiatif Biden dan Trump untuk mengubah wajah Timur Tengah melalui aliansi regional yang merupakan pusat gravitasi terhadap musuh-musuh Israel, lanjutnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Serahkan Tiga Nama Sandera Israel