Gaza, MINA – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menembaki salah satu ambulansnya di kota Rafah.
Menurut PRCS, ambulans tersebut ditembaki oleh penembak jitu Israel saat sedang menjalankan misi darurat di daerah Tel al-Sultan, sebelah barat Rafah, WAFA melaporkannya, Selasa (28/1).
Serangan terhadap ambulans ini menambah daftar panjang pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional yang melindungi tenaga medis dan fasilitas kesehatan di zona konflik.
Tindakan semacam itu dikecam secara luas oleh komunitas internasional karena menghambat upaya penyelamatan korban yang membutuhkan bantuan medis segera.
Baca Juga: Pasukan Zionis Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Gaza Selatan
Sejak gencatan senjata dimulai, serangan Israel terhadap Gaza masih dilakukan, dengan serangan yang semakin menargetkan warga sipil, tenaga medis, dan infrastruktur kemanusiaan.
Organisasi hak asasi manusia telah menyerukan penyelidikan atas serangan terhadap ambulans dan meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran terhadap konvensi internasional yang melindungi layanan kesehatan di wilayah konflik.
Sumber-sumber medis Palestina, Selasa (28/1), mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 47.354, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, sejak dimulainya agresi genosida penjajah Israel pada 7 Oktober 2023.
Mereka menambahkan, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 111.563 sejak dimulainya agresi, sementara ribuan korban masih tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Imam di Palestina Ajak Warga Ramaikan Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan
Mereka menegaskan, 48 warga Palestina yang terbunuh telah tiba di rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk 37 yang jasadnya telah ditemukan, dan 80 korban luka-luka telah tiba di rumah sakit, sebagai akibat dari agresi Israel di Jalur Gaza selama 48 jam terakhir.
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa sejumlah korban berada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dan tim penyelamat masih belum dapat menjangkau mereka.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lazzarini: Langkah Israel Bubarkan UNRWA Dapat Perburuk Krisis Pengungsi