Paris, 8 Dzulqa’dah 1436/23 Agustus 2015 (MINA) – Pelaku penembakan dalam sebuah kereta api berkecepatan tinggi rute Amsterdam-Paris, Sabtu, diketahui pernah berada di Suriah berbulan lamanya.
Pelaku enembakan yang melukai tiga orang itu, akhirnya ditundukkan oleh dua prajurit militer Amerika Serikat yang ada di dalam kereta.
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve dalam sebuah pernyataan memberi apresiasi kepada kedua militer AS tersebut, ARA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sumber-sumber keamanan mengatakan, tersangka berusia 26 tahun, yang diidentifikasi berkebangsaan Maroko bersenjata senapan Kalashnikov dan pisau.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Penembak ditangkap di Arras di utara Perancis, di mana kereta berhenti setelah penembakan.
Sumber-sumber keamanan melaporkan, tersangka sebelumnya berada di Suriah selama berbulan-bulan, menerima pelatihan di tangan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
“Dia adalah lelaki 26 tahun berkebangsaan Maroko, diidentifikasi oleh pihak berwenang Spanyol kepada badan intelijen Perancis pada Februari 2014 karena hubungannya kepada gerakan Islam radikal,” kata Cazeneuve.
Seorang pejabat Spanyol mengatakan kepada pers, tersangka tinggal di Spanyol hingga 2014 sebelum pindah ke Perancis dan kemudian melakukan perjalanan ke Suriah. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas