Paris, 24 Rajab 1438/21 April 2017 (MINA) – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap petugas polisi di Champs-Elysees, Paris, Kamis (20/4). Serangan di kawasan bersejarah tersebut menyebabkan seorang polisi tewas dan dua lainnya terluka parah.
Jaksa Paris Francois Molins mengatakan, pelaku telah diidentifikasi. Seorang pria bersenjata di balik serangan teror semalam di Paris teridentifikasi bernama Karim Cheurfi, seorang pria yang baru saja dibebaskan dari penjara akibat menembak dua polisi.
The Daily Mirror melaporkan sebagaimana dikutip MINA, Jumat (21/4) Karim Cheurfi, yang membunuh seorang petugas polisi sebelum meninggal dalam hujan peluru di Champs-Elysees, adalah seorang pria berusia 39 tahun kelahiran Perancis yang memiliki sejarah panjang tentang kejahatan kekerasan.
Pada tahun 2001, dia dipenjara selama 20 tahun karena menembak dua petugas polisi setelah tertangkap dalam sebuah mobil curian.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Sementara itu surat perintah penahanan telah dikeluarkan semalam untuk tersangka kedua yang diburu dalam penembakan Champs-Elysees – namun belum diumumkan identitasnya secara terbuka – karena ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Cheurfi menjalani 15 tahun percobaan pembunuhan namun diyakini telah dibebaskan pada 2016.
Laporan tentang kejahatan tersebut pada saat itu tidak menyebutkan Cheurfi memiliki kaitan dengan kelompok militan Islam. Tapi diyakini baru-baru ini dia berada dalam daftar pelaku teror.
Menurut BFMTV, dia telah membuat status ingin membunuh polisi di layanan pesan Telegram.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Laporan lain mengklaim Cheurfi baru saja ditahan oleh polisi di Meaux, dekat Paris, setelah ‘informan’ mengatakan bahwa dia sedang mencari senjata untuk membunuh polisi. Tapi dia dilepas karena kurangnya bukti, katanya.
Tadi malam, ISIS mengklaim bahwa Cheurfi adalah ‘Tentara Kekhalifahan’ dan mengidentifikasinya dengan nama ‘Abu Yousuf si Belgia’.
Cheurfi berhenti dengan mobil Audi abu-abu sebelum menyerang petugas polisi yang sedang duduk di sebuah van di Champs-Elysees sekitar pukul 21:00 waktu setempat pada hari Kamis malam.
Seorang petugas polisi berusia 30 terbunuh dan dua lainnya terluka parah sebelum berhasil menembak mati Cheurfi. Seorang pejalan kaki juga dilaporkan ada yang terluka.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Serangan mengejutkan tersebut membuat puluhan turis melarikan diri dari salah satu jalan paling terkenal di dunia.
Jaksa Francois Molins menegaskan: “Identitas penyerang diketahui dan telah diverifikasi.” Beberapa jam kemudian, polisi menggerebek rumah Cheurfi di Chelles.
Dia adalah penjaga yang terdaftar dalam surat kendaraan Audi abu-abu yang digunakan dalam serangan tersebut.
“Sebuah serangan di rumahnya kemudian menemukan senjata dan amunisi,” kata sumber intelijen.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebuah profil di situs media sosial Perancis ‘Copains’ diyakini milik Cheurfi. Gambar profil menunjukkan kepadanya dengan anak di pundaknya tapi hanya sedikit menawarkan informasi pribadi lainnya.
Cheurfi menunjukkan bahwa ia menyukai ‘atletik’ dan ‘burung’.
Saksi mata menceritakan bagaimana dia menargetkan sebuah mobil patroli terparkir yang penuh dengan petugas pengawas lalu lintas yang bekerja di prefektur Paris. (T/R01/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata