Istanbul, 3 Rabi’ul Akhir 1438/2 Januari 2017 (MINA) – Penembakan brutal di sebuah klub malam di Istanbul, Turki, pada perayaah malam tahun baru 2017 membunuh 39 orang.
Binali Yildirim, Perdana Menteri Turki, mengatakan pada Ahad (1/1), ada sekitar 70 lainnya terluka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Yildirim mengatakan, pelaku yang diduga bertindak seorang diri itu dilaporkan kabur meninggalkan TKP. Penyerang meninggalkan senjata apinya di lokasi dan melarikan diri dengan cara mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menggambarkan serangan itu sebagai “pembantaian, kebiadaban yang benar-benar tidak manusiawi”.
“Pasukan keamanan kami telah memulai operasi yang diperlukan. Insya Allah, dia akan terjebak dalam waktu singkat,” kata Soylu, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Polisi mengatakan pria bersenjata itu berusia 20 tahunan dan berbicara dalam bahasa Turki.
Vasip Sahin, pejabat Pemerintah Istanbul mengungkapkan, pelaku yang bersenjata senjata laras panjang, menewaskan seorang polisi dan seorang warga sipil di luar klub malam populer, Reina Club sekitar pukul 01:15 waktu setempat.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan otoritas belum menyebutkan nama tersangka. Di masa sebelumnya, serangan paling berdarah yang melanda Turki pada tahun 2016 merupakan hasil karya dari jaringan Islamic State (ISIS) atau kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK).
Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan keras mengutuk “serangan teror di lingkungan Ortakoy Istanbul pada jam-jam pertama 2017”. Dia juga menyampaikan belasungkawa bagi mereka yang kehilangan nyawa, termasuk warga asing.
Reina Club terletak di tepi Selat Bosphorus dan merupakan salah satu klub malam paling terkenal di Istanbul, populer di kalangan penduduk lokal dan turis. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan