Washington, MINA – Calon presiden dari Partai Demokrat Cory Booker pada Ahad (4/8) menyalahkan Presiden AS Donald Trump setelah terjadinya dua penembakan massal di Ohio dan Texas.
Ia mengatakan, bahwa bahasa Trump dalam melawan minoritas mempromosikan pembagian rasial dan kekerasan, Times of Israel melaporkan.
Di acara-acara publik dan televisi, beberapa kandidat calon presiden Partai Demokrat menunjukkan perlunya pembatasan senjata lebih banyak, seperti pemeriksaan latar belakang universal. Namun, mereka mengarahkan banyak kritiknya pada Trump, mereka menarik hubungan antara penembakan di Dayton dan El Paso dengan retorika presiden yang berbulan-bulan melawan imigran dan orang kulit berwarna.
Senator Booker mengatakan, ada keterlibatan dalam kebencian Presiden yang merongrong kebaikan dan kesopanan orang Amerika terlepas dari partai apa.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Walikota South Bend, Pete Buttigieg mengatakan, menghadapi terorisme nasionalis berkulit putih akan memalukan bagi seorang presiden yang “membantu memicu banyak perasaan ini di negara ini untuk memulai.”
“Paling-paling, dia memaafkan dan mendorong nasionalisme kulit putih,” kata Buttigieg.
Senator Kamala Harris dari California juga menemukan kesalahan dalam penggunaan bahasa Trump, yang katanya memiliki “konsekuensi luar biasa.”
“Kami memiliki presiden Amerika Serikat yang telah memilih untuk menggunakan kata-katanya dengan cara menjual kebencian dan perpecahan di antara kami,” katanya kepada wartawan sebelum menghadiri layanan di sebuah gereja kulit hitam di Las Vegas.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Senator Bernie Sanders membuka pertemuan balai kota dengan mengheningkan cipta serta menyerukan pemeriksaan latar belakang universal untuk pembelian senjata api dan lebih banyak pembatasan pada senjata serbu.
“Senjata penyerangan dirancang untuk satu alasan. Mereka adalah senjata militer. Dan saya tidak perlu menjelaskan itu kepada orang-orang di Las Vegas yang mengalami tragedi senjata terburuk dalam sejarah negara ini,” kata Sanders. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris