Kashmir, MINA – Pengiriman dan penempatan 10.000 pasukan paramiliter yang baru oleh India di Kashmir memicu ketakutan warga lokal dan semakin meningkatkan ketegangan di wilayah lembah yang diperebutkan itu.
Namun, pemerintah berwenang menyatakan bahwa penempatan itu adalah langkah rutin, demikian Nahar Net melaporkan.
India mempertahankan penyebaran 500.000 tentara di wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim itu, yang telah dibagi antara India dan Pakistan sejak terpecahnya mereka menjadi dua negara pada tahun 1947.
Wilayah ini telah mengalami kebangkitan permusuhan dalam beberapa tahun terakhir, sementara penduduk setempat khawatir tentang hilangnya hak-hak istimewa mereka setelah Mahkamah Agung India tahun lalu mulai mendengarkan kasus yang menantang ketentuan konstitusional.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Para pejabat India mengatakan, pergerakan pasukan – yang akan meningkat menjadi 20.000 – adalah untuk memberi istirahat pada personel yang ditempatkan sejak pemilihan umum setempat tahun lalu dan sekarang juga bertugas memantau ziarah tahunan umat Hindu.
“Pasukan telah bekerja terus-menerus selama tujuh bulan. Beberapa harus pergi cuti dan beberapa untuk pelatihan di luar,” kata Direktur Jenderal Polisi Dilbagh Sing kepada AFP.
“Kami telah meminta 200 kompi (20.000 tentara), lebih banyak lagi yang akan datang,” tambahnya.
Seorang pejabat keamanan senior yang berbicara kepada AFP dengan syarat anonim, mengatakan, pengerahan itu untuk menjaga terhadap kemungkinan protes tentang keputusan atau peristiwa, tapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam