Kairo, 21 Dzulqo’dah 1435/16 September 2014 (MINA) – Ahmad Maher, mantan ketua Gerakan Pemuda 6 April Mesir telah bergabung dengan gerakan mogok dalam solidaritas para aktivis yang melakukan aksi serupa di penjara.
Maher, pendiri gerakan yang kini dilarang di Mesir itu, berhenti makan pada 15 September, kata salah satu anggota gerakan Zizo Abdou, sebagaimana dikutip Ahram online dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aksi mogok makan semakin meluas setelah bertambahnya para aktivis yang melakukan mogok makan tidak hanya di balik jeruji, namun juga aktivis di luar penjara yang menyerukan pembebasan rekan-rekan mereka.
Maher kini sedang menjalani hukuman penjara tiga tahun, bersama dengan dua aktivis terkemuka lainnya, Ahmad Douma dan Muhamad Adel, atas tuduhan mengadakan demonstrasi ilegal dan melakukan kekerasan terhadap polisi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Beberapa waktu lalu, sebuah pengadilan Kairo melarang semua kegiatan Gerakan Pemuda 6 April atas tuduhan memata-matai dan memfitnah pemerintah Mesir.
Sebelumnya, gerakan mendukung penggulingan Muhamad Mursi oleh militer, namun sumber-sumber aktivis mengatakan kini gerakan mendukung pembebasan Mursi dan menuduh pemerintah telah kembali pada rezim militer di bawah mantan ketua militer Abdul Fattah Al-Sisi.
Gerakan yang memainkan peran penting dalam revolusi pada Januari 2011 di mana menggulingkan Husni Mubarak ini, dituduh melakukan pencemaran nama baik negara setelah menjadi agen bagi negara asing, dan dibayar untuk melakukan kerusuhan di dalam Mesir.
Langkah pemerintah ini dikritik para pendukung gerakan tersebut, mengatakan keputusan itu merupakan bagian dari tindakan keras terhadap mereka yang berbeda pendapat dengan otoritas, sama seperti nasib gerakan lain yang tidak sejalan dengan pemerintah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Data terbaru yang dikeluarkan para aktivis Mesir dari berbagai gerakan menyatakan setidaknya 60 tahanan aktivis sampai saat ini melakukan mogok makan di penjara-penjara, sedangkan, hampir 100 lainnya melakukan mogok makan di luar penjara.
Sejumlah partai politik juga telah menyatakan solidaritas dengan para pemogok makan yang terus bertambah, meskipun sebelumnya pengadilan memberikan jaminan kebebasan kepada tiga aktivis yang sudah melakukan mogok makan sebelumnya.(T/R04/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon