Prince Edward Island, 12 Rabi’ul Awwal 1436/3 Januari 2015 (MINA) – Produk kentang provinsi Prince Edward Island, Kanada, telah dirusak pekan ini dengan ditemukannya jarum jahit di dalam buah, dan hadiah sebesar $ 100.000 dijanjikan kepada orang yang menemukan siapa penaruhnya.
Belum ada laporan korban luka, tetapi kentang adalah bisnis tahunan di pulau Prince Edward Island yang beromset $ 1 miliar, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Petani kentang khawatir mereka akan dituntut untuk memusnahkan kentang mereka senilai £ 800.000 sejak jarum pertama kali ditemukan dalam kentang Pertanian Linkletter pada pertengahan Oktober tahun lalu.
Media lokal melaporkan, jarum juga ditemukan di 10 kantong yang dibeli di toko-toko kelontong di seluruh provinsi Maritim, Kanada.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pekan terakhir ini, jarum jahit ditemukan di pabrik Pertanian Cavendish dekat Summerside, akibatnya 100.000 kg olahan kentang harus dimusnahkan.
Pemerintah provinsi dan industri kentang prihatin akan konsekuensi ekonominya, di mana 12 persen tenaga kerja di pulau berpenduduk 150.000 jiwa itu tergantung pada kentang sebagai mata pencahariannya.
Untuk hadiah, awalnya diumumkan sebesar $ 50.000 untuk informasi yang mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab, kemudian hadiah naik dua kali lipat pada pertengahan November. Batas akhir hadiah pada 31 Januari 2015.
Kentang yang ditanam di tanah merah yang subur di Prince Edward Island adalah kentang permintaan dari seluruh dunia, Pertanian Mid-Isle melaporkan dalam situsnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mid-Isle memperkirakan, sementara pasar bervariasi dari tahun ke tahun, sekitar 50 persen benih dan buah kentang dari pulau Prince Edward Island, dikirim ke lebih 30 negara setiap tahunnya, termasuk Italia, Portugal, Thailand, Ukraina dan Venezuela.
Sekitar 50 persen kentang dijual di dalam negeri, 20 persen di Amerika Serikat dan sekitar 30 persen ke negara-negara lain.
Ada sekitar 89.000 hektar kentang tumbuh di pulau itu pada tahun 2013.
Manajer Umum Dewan Kentang, Greg Donald mengatakan dalam sebuah pernyataan, gangguan tentang jarum itu harus diakhiri.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
“Kami sangat prihatin ada jarum tambahan yang ditemukan,” katanya. “Gangguan ini merupakan masalah bagi industri kentang di PEI (Prince Edward Island). Hal ini harus dihentikan.”
Di pulau kecil seluas 3.500 mil persegi (5.666 kilometer persegi) itu, pejabat yakin, pihak yang bertanggung jawab telah melakukan “tindakan pengecut”. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng