Tel Aviv, MINA – Kemarahan warga Israel terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pecah setelah Tentara Pendudukan Israel menemukan enam mayat sandera di sebuah terowongan di Rafah, Gaza Selatan, Sabtu (31/9).
Setelah pengumuman penemuan mayat tawanan ini, sebuah forum yang disebut sebagai Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan bahwa keenam tawanan akan tetap hidup jika pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk pembebasan mereka. Almayadeen melaporkan.
“Jika bukan karena para penyabotase, alasan-alasan, dan pemutarbalikan fakta, keenam tawanan itu akan tetap hidup,” demikian forum tersebut memposting di X.
“Netanyahu, cukup dengan alasan-alasan. Cukup dengan pemutarbalikan fakta. Cukup dengan pengabaian,” tegas mereka.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Forum tersebut mengatakan kematian para tawanan adalah akibat langsung dari penghancuran negosiasi gencatan senjata oleh Netanyahu dan desakannya atas kehadiran militer Israel di Koridor Philadelphia di Jalur Gaza.
Kelompok tersebut mengatakan selama beberapa bulan terakhir, delapan tawanan diselamatkan hidup-hidup dalam operasi militer, dibandingkan dengan 105 tawanan yang dibebaskan pada bulan November sebagai bagian dari kesepakatan dengan Perlawanan sebagai ganti tahanan Palestina.
Militer Israel pada Ahad mengatakan mayat tersebut ditemukan pada hari Sabtu dari sebuah terowongan bawah tanah di daerah Rafah dan dikembalikan ke “Israel”, tempat mereka diidentifikasi secara resmi. Mereka termasuk di antara 251 tawanan yang ditawan pada tanggal 7 Oktober, 97 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 33 yang menurut militer Israel telah tewas.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa mayat seorang tawanan Israel-Amerika ada di antara mereka.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Biden mengatakan para “pemimpin Hamas akan membayar kejahatan ini”, sambil bersumpah akan terus bekerja sepanjang waktu untuk mencapai kesepakatan guna mengamankan pembebasan tawanan yang tersisa.
“Sudah saatnya perang ini berakhir,” katanya kepada wartawan di Delaware. “Kita harus mengakhiri perang ini.”
Wakil Presidennya, Kamala Harris, menggemakan pernyataan, dengan mengatakan Hamas “harus disingkirkan” dan tidak boleh dibiarkan menguasai Jalur Gaza. []
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian