Kuwait City, 18 Jumadil Awwal 1436/9 Maret 2015 (MINA) – Pengacara yang membela Jassem Emwazi, ayah terduga algojo kelompok Islamic State atau ISIS, menarik diri dari kasus pengajuan tuntutan hukum kliennya, Ahad (8/3).
“Saya telah memutuskan menarik diri dari kasus karena alasan pribadi,” kata Salem Al-Hashash pada konferensi pers yang berlangsung hanya beberapa menit.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut dan menolak untuk menjawab pertanyaan, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Muhammad Emwazi, putera Jassem, diduga sebagai Jihad John pemenggal sandera ISIS dalam beberapa video.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Jassem menyewa Hashash pekan lalu untuk mengajukan tuntutan terhadap orang-orang yang diduga menyebarkan rumor palsu tentang anak dan keluarganya.
Hashash mengatakan, sebelumnya ia mengajukan beberapa tuntutan hukum pada Ahad melawan pihak yang tidak disebutkan namanya atas fitnah terhadap kliennya.
Dalam pernyataan itu pengacara mengatakan, Jassem Emwazi adalah warga Inggris yang tidak ada hubungannya dengan Kuwait, Jassem mengunjungi negara Teluk tersebut hanya untuk mengunjungi ibunya.
Hashash menegaskan, sejauh ini lembaga keamanan Barat belum memberikan bukti untuk membuktikan bahwa Muhammad Emwazi adalah Jihad John, algojo bertopeng ISIS.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Dia mengatakan, cerita dan rumor yang diterbitkan tentang Emwazi adalah “tidak benar dan tidak berdasar”.
Terduga algojo Mohammed Emwazi lahir di Kuwait dalam keluarga asal Irak yang tidak memiliki kewarganegaraan. Orang tuanya pindah ke Inggris pada 1993 setelah harapan mereka mendapatkan kewarganegaraan Kuwait gagal.
Emwazi sendiri mengunjungi Kuwait beberapa kali, terakhir kali antara 18 Januari dan 26 April 2010, lapor media Kuwait Al-Qabas.
Setahun kemudian, ia ditolak masuk Kuwait setelah namanya muncul dalam penyelidikan serangan di Inggris. (T/P001/R11)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)