Yerusalem, MINA – Otoritas Pendudukan Israel pada Ahad (28/6) mendeportasi pengacara Khaled Zabarqa selama satu pekan dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati di Yerusalem.
Pengacara Zebarka, spesialisasi dalam urusan Masjid Al-Aqsa, mengatakan dalam pernyataan pers bahwa polisi memberinya undangan untuk penyelidikan, pekan depan, untuk mempertimbangkan memperpanjang periode deportasinya dari Al-Aqsa hingga 6 bulan berikutnya.
Zarbika, yang juga pengacara tokoh terkemuka Syaikh Raed Salah, dikenal aktif dalam memberikan bantuan hukum dan penyadaran hukum dan dukungan moral kepada masyarakat Palestina. Quds Press melaporkan.
Ia menekankan, keputusan-keputusan Israel ini muncul dalam konteks perang terhadap Masjid Al-Aqsa dan upaya menyingkirkan para pembela HAM melalui prosedur deportasi.
Baca Juga: Dua Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza, Salah Satunya dari Komunitas Druze
“Ini adalah tindakan sewenang-wenang yang tidak dilakukan oleh hukum atau sistem dengan koneksi apa pun,” ujarnya.
Menurutnya, pendudukan sedang berusaha mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa dari tempat suci Muslim yang eksklusif menjadi tempat bagi orang Yahudi.
Zebarka berasal dari salah satu suku Badui di Negev, dan mengawal Syaikh Raed Salah di pengadilan-pengadilan pendudukan Israel, selama 13 tahun.
Ia juga aktif dalam komunitas Jerusalemite yang membuatnya memiliki akses dan mengikuti kondisi sosial, ekonomi dan politik di Yerusalem selama enam tahun. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan ke Beirut Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)