Yangon, 2 Jumadil Awwal 1438/30 Januari 2017 (MINA) – Seorang pengacara muslim terkemuka di Myanmar, Ko Ni, ditembak orang tak dikenal,di luar Bandara Internasional Yangon, Myanmar, Ahad (29/1), para pejabat setempat mengatakan.
Ko Ni, yang juga sebagai penasehat hukum dari partai berkuasa Aung San Suu Kyi, ditembak hingga meninggal dunia saat ia masuk ke taksi di luar Bandara sekitar pukul lima sore waktu setempat, Bangkok Pos yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin (30/1).
Zaw Htay, juru bicara di kantor kepresidenan Myanmar mengatakan, Ko Ni baru saja kembali dari Indonesia. “Dia ditembak saat dia sedang menunggu mobil di luar bandara. Ko Ni meninggal di tempat,” katanya.
Sementara itu, petugas keamanan Bandara mengungkapkan bahwa kepolisian setempat telah menangkap pelaku penembakan. “Seorang pria tak dikenal menembaknya di kepala (pengacara) saat ia menyewa taksi. Dia (pelaku) kemudian ditangkap,” katanya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Menururt informasi awal kami, Ko Ni dan supir taksi tewas,” imbuhnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, di wilayah perbatasan Myanmar sering terjadi konflik antara aparat keamanan dengan etnis minoritas. Di Myanmar, gelombang sentiment anti-Muslim, yang didukung oleh garis keras Budha Nasionalis terus meluas.
Ko Ni dikenal sangat mendukung toleransi beragama dan pluraslisme.
Menyikapi insiden penembakan itu, KBRI Yangon dalam pernyataannya mengingatkan WNI agar selalu mengikuti petunjuk dan arahan otoritas setempat, memastikan keamanan dan memperhatikan lokasi-lokasi yang akan dikunjungi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Di samping itu, KBRI Yangon juga menghimbau WNI agar tidak mengenakan atribut dengan symbol kenegaraan secara demonstratif. KBRI Yangon memohon kiranya WNI tidak terpancing apabila ada tindakan provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai akibat dari insiden tersebut. (T/M07/R06/RS3)
Mi’raj Islamic News Agncy (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai