Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara pada Peringatan Naksah: Israel Tidak Mampu Tundukkan Palestina

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 5 Juni 2024 - 19:18 WIB

Rabu, 5 Juni 2024 - 19:18 WIB

5 Views

Ramallah, MINA – Ali Abu Hablah, seorang pengacara dan penulis Palestina, mengatakan pada peringatan 57 tahun Hari Naksah, Rabu (5/6), zionis Israel tidak mampu menundukkan Palestina hingga saat ini dan seterusnya.

Hari Naksah yang berarti “hari kemunduran” bagi bangsa Palestina, merujuk pada kekalahan pasukan gabungan beberapa negara Arab saat menghadapi pasukan pendudukan zionis Israel pada 1967 silam, yang membuat wilayah Zionis semakin luas.

“Memang sudah 57 tahun berlalu Hari Naksah, kemunduran pada bulan Juni 1967, namun dampak politik dan geografisnya belum berakhir, dan Israel belum mampu memaksakan kedaulatan dan rencananya terhadap tanah Palestina,” ujar Abu Hablah. Seperti disebutkan Addustour.

Apalagi setelah Pertempuran Badai Al-Aqsa yang dimulai tanggal 7 Oktober 2023, telah mempersatukan rakyat Palestina dan membuka mata dunia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, lanjutnya.

Baca Juga: Serangan Israel Targetkan Rumah Sakit dan Gereja di Lebanon

“Peringatan Hari Naksah tahun ini berbeda dalam dua aspek, pertama kejadian hari ini mempersatukan rakyat Palestina, dan kedua menggugah sebagian kesadaran warga Barat,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Tidak pernah ada dalam sejarah Israel terjadi pertempuran selama 8 bulan berturut-turut tanpa kemenangan.Belum pernah juga ada dalam sejarah dunia ada suatu bangsa yang diblokade dari darat, laut, dan udara, dan dengan jenis senjata paling modern serta cara-cara biadab yang paling mengerikan, mampu bertahan hingga kini”.

“Zionis Israel sebenarnya sudah tak berdaya, kecuali melalui pengusiran warga Palestina,” imbuhnya.

Menurutnya, zionis Israel, betapapun besarnya ketergantungan mereka pada kekerasan yang brutal, tidak akan mampu mengalahkan bangsa Palestina yang mempunyai keinginan untuk bertahan hidup dan tekad untuk hidup bebas dan mandiri dalam negara berdaulat.

Baca Juga: Dua Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara

“Pengorbanan rakyat Palestina dari generasi ke generasi, bukan soal Hamas, Fatah, atau Otoritas Palestina, melainkan sebuah negara yang berdasarkan pengorbanan rakyatnya,” ujar Ali Abu Hablah. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasukan Hamas Targetkan tujuh Kendaraan Militer Israel

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Millenia
MINA Preneur