Tripoli, Libya, 4 Syawwal 1437 | 9 Juli 2016 (MINA) – Karim Khan pengacara pribadi Saif Al-Islam, putra mantan Presiden Libya Muammar Gaddafi mengatakan, Saif saat ini telah dibebaskan dari penjara setelah divonis hukuman mati pengadilan Tripoli pada tahun 2015.
Khan mengatakan kepada France 24 bahwa kliennya telah dibebaskan pada tanggal 12 April 2016 lalu.
“(Saif Al-Islam) baik dan aman di Libya,” jawab Pengacara ketika ditanya “Apakah ia sudah bertemu dengan kliennya?”
Ia menambahkan, putra kedua Gaddafi itu dibebaskan dengan amnesti, sebagaimana sebelumnya dinyatakan oleh parlemen Libya yang berbasis di Tobruk.
Baca Juga: Universitas Stockholm Dinyatakan Bersalah Lakukan Diskriminasi kepada Mahasiswi Turkiye
Saif Al-Islam sebelumnya disebut-sebut dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya, tetapi ayahnya digulingkan dari kekuasaan dalam pemberontakan dan kemudian meninggal tak lama setelah ditangkap pada 20 Oktober 2011 silam.
Sementara itu, sumber militer mengatakan kepada ArabNews pada Kamis (7/7) bahwa kebebasan putra Gaddafi itu bertolak belakang dengan apa yang diberitakan media massa bahwa Saif telah dibebebaskan.
“Kami menyangkal bahwa Saif telah dirilis,” kata sumber militer, demikian Arab News memberitakan yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sejak ayahnya jatuh dari pimpinan tertinggi Libya, kemudian faksi-faksi bermunculan dan menunjukan kekuasaannya.
Baca Juga: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Mengundurkan Diri
Saif telah ditahan di Zintan, sebuah wilayah barat pegunungan. Saif dipenjara dengan tuduhan melakukan kejahatan perang dan tindakan protes yang mengganggu keamanan Libya sejak revolusi 2011 yang mengakhiri kekuasaan ayahnya di negara itu.
Milisi Zintani menolak menyerahkan Saif ke otoritas lain, mereka tidak percaya bahwa pemerintah Tripoli menjamin Saif tidak melarikan diri. (T/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Pertimbangkan Pemberian Perlindungan kepada Warga Suriah