Kopenhagen, MINA – Pengadilan Tinggi Denmark pada Jumat (10/4) menolak gugatan hukum yang diajukan oleh beberapa LSM yang berupaya menghentikan ekspor senjata ke Israel, meskipun genosida sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Kasus tersebut difokuskan pada peran otoritas Denmark dalam menyetujui penjualan senjata di tengah genosida Israel. Al Jazeera melaporkan.
Pengadilan memutuskan bahwa organisasi-organisasi tersebut tidak memiliki kedudukan hukum atau hubungan langsung dengan masalah tersebut. Aktivis berharap untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Mahkamah Agung Denmark.
Gugatan hukum tersebut diajukan pada tahun 2024 oleh empat LSM, termasuk Amnesty International Denmark dan kelompok hak asasi Palestina Al-Haq. Mereka menuduh Denmark melanggar hukum internasional dengan mengekspor teknologi militer dan komponen jet F-35 ke Israel.
Baca Juga: UNRWA: 400.000 Orang Mengungsi di Gaza Sejak 18 Maret
Kelompok-kelompok hak asasi memperingatkan bahwa suku cadang buatan Denmark dapat digunakan dalam serangan terhadap warga sipil Gaza. Mereka menggugat kementerian luar negeri dan polisi, yang bertanggung jawab atas lisensi ekspor dan keputusan kebijakan.
Tim Whyte, Kepala ActionAid Denmark, mengatakan pada bulan Maret, “Denmark seharusnya tidak mengirim senjata ke Israel. Kami membutuhkan pengadilan untuk menentukan tanggung jawab kami.”
Aktivis menunjuk pada putusan pengadilan di Belanda pada Februari yang memerintahkan pemerintah Belanda untuk menghentikan ekspor suku cadang F-35 ke Israel. Mereka berharap hasil yang sama akan terjadi di Denmark.
Polisi Denmark menangkap 20 orang pada bulan Februari selama protes terhadap raksasa pengiriman Maersk. Para pengunjuk rasa menuntut agar perusahaan itu berhenti mengirim senjata ke Israel.
Baca Juga: Ratusan Perwira Angkatan Laut Israel Desak Penghentian Pertempuran di Gaza
Denmark telah menyaksikan demonstrasi selama berbulan-bulan untuk mendukung rakyat Palestina. Dokter di Kopenhagen juga mengadakan unjuk rasa yang mengutuk serangan terhadap staf medis di Gaza.
Media Denmark sebelumnya mengungkapkan bahwa Terma, sebuah perusahaan pertahanan lokal, memasok suku cadang untuk jet tempur F-35 Israel. Meskipun dikritik, Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengatakan program itu penting bagi keamanan dan aliansi nasional. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Bebaskan Ahmad Manasra setelah 9,5 Tahun Dipenjara