Al-Quds, MINA – Badan Intelijen Internal Israel Shin-Bet (Shabak) menggunakan kekerasan dalam melakukan interogasi terhadap para tahanan.
Menurut laporan dari TV Israel Channel7, pengadilan lokal kota Lod yang berjarak 15 kilometer arah tenggara dari Tel Aviv merilis sebuah keputusan yang memungkinkan para tahanan mempublikasikan informasi tentang kondisi pelanggaran hak asasi manusia.
Pengadilan lokal Israel mengizinkan polisi mereka dan badan intelijen untuk internal Israel, Shin Bet, untuk memberikan pernyataan terkait tuduhan bahwa mereka dengan sengaja menyiksa para tahanan selama proses interogasi.
Meski begitu, Dinas Intelijen Internal Shin-Bet berusaha menghalangi dan menggagalkan putusan pengadilan Israel itu.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Menurut pernyataan oleh pengadilan yang menggambarkan tindakan pelanggaran HAM itu sangat berbahaya, Shin Bet tidak mengizinkan para tahanan untuk tidur dan mereka menyiksa para tahanan selama interogasi.
Salah satu tahanan mengeluh tangan dan kakinya diikat dengan keras hingga terasa sangat sakit saat polisi Israel mengintrogasinya, dia sampai harus berlindung ke toilet untuk lepas dari penderitaan yang dia alami itu.
Sementara laporan itu tak memberikan informasi lebih lanjut terkait identitas dan etnis dari orang-orang yang diinterogasi oleh intelijen Israel.
Shin Bet dikabarkan menerapkan teknik interogasi berulang-ulang selama dua hari dengan interval yang sangat singkat. (T/R4/RI-1)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel