PENGADILAN ISRAEL TUNDA PUTUSAN SIDANG RAED SHALAH

Sheikh Raed Salah ditangkap oleh polisi Israel. (Foto: dok. 5Pillarsuk.com)
Sheikh ditangkap oleh polisi Israel. (Foto: dok. 5Pillarsuk.com)

Al-Quds, Palestina, 2 Muharram 1437/15 Oktober 2015 (MINA) – Setelah pemimpin Gerakan Islam cabang Israel, Syaikh Raed Shalah, disidang pada Selasa, pengadilan Al-Quds menunda keputusannya hingga 27 Oktober.

Syaikh Shalah yang terkenal di masyarakat Israel, Palestina serta di dunia Arab atas pembelaannya terhadap Masjid Al-Aqsha, mengatakan, tuduhan terhadapnya “bermotif politik” dan bagian dari “politik berburu” Otoritas Pendudukan Israel yang dirancang untuk membungkamnya.

Syaikh Shalah (57) adalah tokoh pergerakan asal Kota Umm Al-Fahem, utara Palestina. Ia juga dikenal menolak kebijakan Otoritas Pendudukan Israel atas Al-Quds dan praktik diskriminatif terhadap warga Palestina.

Dia kembali ditahan oleh keamanan Israel dengan tuduhan “menghasut kekerasan” pada 1 September 2015.

Saat diwawancara khusus oleh Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Syaikh Shalah menuding Otoritas Pendudukan Israel menggunakan kebencian kelompok-kelompok ekstremis Yahudi untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha.

“Rencana kami adalah sama seperti sebelumnya. Kami akan terus mempertahankan Masjid Al-Aqsha melalui kehadiran kami di sana, dan dengan terus shalat di sana,” katanya.

Penahanan otoritas Israel terhadap Syaikh Shalah bukanlah yang pertama, tokoh yang vokal terhadap pembelaan Masjid Al-Aqsha itu sudah berulang kali ditangkap dengan berbagai dakwaan. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0