Kairo, 22 Rajab 1435/21 Mei 2014 (MINA)- Pengadilan Mesir jatuhkan hukuman terhadap 155 pendukung ikhwanul Muslimin dengan hukuman penjara Rabu (21/5).
Sumber pengadilan mengatakan, kasus tersebut berkaitan dengan kekerasan yang terjadi di provinsi Delta Nil Mansour Agustus lalu setelah pemecatan presiden terguling Muhamad Mursi, demikian dilaporkan media Al Arabiya, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebanyak 54 dihukum seumur hidup sedangkan terdakwa lainnya dihukum anatara tiga sampai sepuluh tahun penjara. Tuduhan tersebut memicu kekerasan dan kekacauan oleh anggota kelompok yang dilarang itu. Polisi menembakkan gas air mata pada demonstran di luar gedung pengadilan yang meneriakkan penolakan terhadap putusan tersebut.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Diberitakan sebelumnya, Pengadilan Negeri Kairo menjatuhi hukuman 10 tahun kurungan terhadap 102 pendukung presiden terguling Muhamed Mursi, sedangkan dua terdakwa lainnya dihukum tujuh tahun penjara atas tuduhan telah terbukti melakukan aksi pembunuhan dan terlibat kerusuhan.
Mereka dituduh melakukan percobaan pembunuhan, menghasut pembunuhan, mengancam dengan kekerasan dan merusak properti milik pribadi dan umum menyusul aksi protes yang dilancarkan di distrik Al-Zaher, Kairo, setelah penggulingan Mursi pada 3 Juli 2013.
Kelompok Hak Asasi Manusia mengatakan, lebih dari 1.400 orang tewas dan ribuan orang lainnya dipenjara sejak penggulingan Mursi, karena mereka terus terlibat dalam aksi menentang penggulingannya.
Mursi yang berasal dari organisasi Islam di Mesir, Ikhwanul Muslimin, hingga kini masih mendekam bersama rekan-rekannya, petinggi kelompok perlawanan lainnya di dalam penjara militer. Pengadilan Minya di selatan Kairo baru-baru ini memvonis hukuman mati terhadap ratusan anggota dan petinggi Ikhwanul Muslimin. Keputusan itu dikecam sejumlah negara dan organisasi internasional termasuk PBB.(T/Nidiya/EO2)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan